_Apa??_
Mahendra memejamkan matanya sesaat, hatinya mulai gusar, benar-benar gusar.
Ciuman semalam yang dia kira adalah kesempatan awal membuka pintu hati gadis dihadapannya ternyata adalah bentuk kepatuhan. Gadis ini benar-benar konsisten bahwa dia hanya akan mematuhi MOU yang mereka buat.
'Aku akan mematuhi isi kontrak yang telah kita buat'. Kalimat ini yang dulu mengantarkan dirinya mencuri ciuman pertama Aruna.
'Berciuman jika diperlukan' dan poin ini juga yang membuat dirinya bingung menebak perilaku Aruna kala itu. Mengira Aruna sedang menarik dirinya untuk membuktikan keberanian, sehingga gadis itu seolah-olah akan menciumnya. Ternyata sekedar mengembalikan platinum card. (Chapter 26)
Ternyata hari ini hal yang sama terulang, dia kembali salah menebak perilaku Aruna. Ciuman yang nikmat semalam sekedar bentuk dari patuhnya dia pada kontrak yang mereka buat.