Bersama panorama hijau di balik kaca jendela kereta api pagi itu, ku persembahkan season V ini kepada perempuan-perempuan pecandu rekognisi.
Dewi Setyaningrat (^_^)
________________________________
"Sunyi dan sepi, kesendirian di tempat itu seolah memberiku waktu untuk sejenak menjeda hiruk pikuk kehidupan," mata biru Mahendra menatap lurus permukaan danau, sebelum mata itu melirik seorang perempuan yang duduk di sisinya.
Selembar permadani kotak-kotak, padu padan antara merah cerah dan merah muda menjadi alas duduk mereka. Dan perempuan yang diajak bicara Mahendra terlihat mengurai senyum.
Tidak ada yang tahu, apakah senyuman tersebut disuguhkan untuk menanggapi tutur kata Mahendra? Ataukah kepada bayi cantik berambut hitam pekat yang sedang dia tatap.