Note: Hari ini akan boom chapter. Tapi mohon bersabar sedang dalam tahap finishing.
***
"Bunuh barga dan istrinya! Kalau dia tidak mau menandatangani perjanjian dari kita!"
"Tuan??" Thomas bergetar mendengar permintaan Presdir Djoyo Makmur Group.
siapa yang tak terkejut atas apa yang baru saja dikatakan mahendra. sang presdir menuntut sesuatu di luar kebiasaannya. Menghilangkan nyawa seseorang demi mendapatkan kesepakatan bukan budaya Djoyodiningrat.
Sekeras apapun kondisi menekan kehidupan keluarga konglomerat tersebut, sekeras itu pula mereka meredam kehendak menyelesaikan masalah menggunakan pertumpahan darah.
Thomas terguncang, merasa keputusan tuannya mustahil datang begitu saja. pasti ada sesuatu yang membuatnya berubah, entah apa itu. Thomas perlu mencari tahu atau dia bakal membuat orang-orang di bawah naungan Djoyo Makmur Group kehilangan kendali, karena terdorong menghilangkan nyawa seseorang.