Chereads / KOTA KEMATIAN / Chapter 7 - CHAPTER 7

Chapter 7 - CHAPTER 7

Di pangkalan militer lily berada dalam tenda memeriksakan diri nya oleh suster dimana dia memastikan soal virus apakah virus itu berada dalam tubuh dia atau aman-aman saja.

"Sepertinya virus nya tidak ada dalam tubuh mbak," kata suster.

"hmmm syukurlah," kata lily.

"yah kalo begitu saya permisi dulu," kata suster yang dimana dia membereskan barang-barang kesehatan dia sang suster yang ingin meninggalkan lily dia tidak jadi meninggalkan dia sebab lily khawatir dengan anak Kecil ia temui di sekolah tadik.

"oow yah suster," kata lily.

"yah ada apa," tanya suster.

"bisa tidak check kesehatan anak kecil yang di sana," kata lily yang dimana dia menunjukkan ke arah anak kecil itu yang lagi duduk sendirian sambil menundukkan kepala dia.

"owww adik kecil itu," kata suster.

"ia," jawab lily

"hmm ya saya bisa check kesehatan dia," kata sang suster dimana dia berjalan ke arah anak kecil itu.

"halo dek," sapa dari sang suster dimana anak kecil itu cuman terdiam.

"suster mau check kesehatan adek," kata sang suster dimana dia mengeluarkan alat pendeteksi parasi dan suster pun meletakkan semacam tempelan ke tiga titik seperti tangan,dada,dan kepala.Pada saat susternya melakukan pekerjaan dia suster ini sedikit mengobrol tentang diri anak kecil ini.

"suster mau tau nama adek siapa," tanya sang suster.

Tidak ada respon.Suster itu melihat ke arah lily.

"kebutulan suster hmm ada permen buat kamu," kata suster dimana dia mengeluarkan permen itu dari saku dia dan di berikan ke anak kecil itu dan anak kecil itu mau mengambilnya.

"dimas," kata anak kecil itu.

"hmm siapa,"tanya suster itu.

"nama aku dimas," kata anak kecil itu.

"oww dimas,kamu sekarang kelas berapa," tanya suster itu lagi.

"aku kelas empat sd," jawab dia.

"hmmm papa dan mama kamu mana," kata sang suster dimana dia bertanya hal yang sensitif ke dimas dimana dimas cuman diam.

"hmm ok suster paham dann pemeriksaan kamu sudah selesai kamu aman tidak ada virus di dalam tubuh kamu," kata sang suster dimana dia melepaskan tempelan di tubuh dimas dan merapakian peralatan dia lalu dia berdiri untuk keluar dari tenda sebelum dia keluar meninggalkan tenda suster ini memberitahukan nama anak kecil ini ke lily yang dimana lily lagi duduk di kasur.

"pemeriksaan nya sudah selesai dan sepertinya dia lagi sedih kehilangan kedua orang tua dia dan anak kecil itu namanya dimas," kata sang suster.

"ow,yah makasih," kata lily .

"ya sama-sama," ucap suster lalu suster itu keluar beberapa saat kemudian jendral aksan masuk ke dalam tenda lily untuk menanyakan keadaan dia.

"ow,bagaiamana hasil pemerikasaan kamu dan kecil itu?" tanya gendral aksan

"Ow semua nya baik-baik saja hanya saja dimas lagi sedih karena kehilangan kedua orang tua dia," kata lily sambil melihat ke arah dimas.

"owww dan apakah benar kamu adik dari yandi," kata jendral aksan

"ia benar dan kok bapak bisa tau nama kakak saya?"tanya lily dan jendral aksan mengambil kursi lalu dia duduk.

"saya teman dari kakak kamu,dan oyah yandi mana," tanya jendral aksan dan lily pun cuman terdiam lalu mengingat tragedi dimana kakak dia bunuh diri dengan bom.

"dia mati," kata lily sambil menundukkan kepala dia

"apa," tanya jendral aksan dimana dia tidak terlalu mendengar suara dari lily.

"dia mati di pulau ketika saya dan dia mau kabur dari pulau dia tergigit di bagian tangan dia sebelum kami mau kabur dari pulau," kata lily dimana air mata dia mulai keluar.

"kamu lanjut saja bercerita," kata jendral aksan yang makin penasaran tentan kematian teman dia.

"kemarin dulu sebelum kejadian mengerikan ini aku dan kakak aku pergi melaut mencari tangkapan ikan di tengah laut,waktu itu cuaca sedikit kurang bagus pikir kami itu akan redah ketika kita berdua berada di tengah lau tak berapa lama kemudian gelombang laut menghantam perahu kami sampai-sampai terbalik dari kejadian itu kami berdua terdampar di suatu pulau yang dulunya berpenghuni,"kata lily

"maksudnya dulu berpenghuni,"tanya gendral aksan.

"yah dulu nya pulau itu berpenghuni sebagai tempat wisata sekarang pulau itu di huni para wokers dan para survivor lainya kami berdua di tangkap oleh nya lalu kami berdua mencari jalan keluar ketika kami berdua berhasil larikan diri kaki yandi ketembak dari salah satu anggota roby," kata lily.

"siapa roby," tanya jenral aksan.

"dia pemimpin dari kawanan survivor yang menangkap kami," kata lily dimana dia sedikit mulai menangis ketika dia menceritakan kenangan terakhir dia bersama kakak dia.

"terus kamu dan rian kemana ketika berhasil melarikan diri," kata jendral aksan

"aku tidak tau pada saat itu aku hanya bisa berfikir untuk bisa menyelamatkan diri dari para survivor itu dan para wokers di pulau itu,semenjak itu kami berhasil menjauh dari mereka kami berdua mendirikan sebuah api unggun di dalam hutan sebagai peristirhatan kami berdua keesokan harinya yandi mengejarkan aku cara menggunkan senjata ini(M4A1) dan beberapa belah diri lainya tak cukup lama di dalam hutan para wokers mendekati kami lagi sedang bakar hasil tangkapan yandi di hutan kami yang panik melihat jumlah mereka begitu banyak dan para survivor itu masih mengejar kami berdua aku dan yandi memutuskan ke pantai untuk cari perahu para survivor itu,ketika aku lari yandi terjatuh dimana dia tidak bisah lagi berdiri dan para wokers kerumuni dia lalu yandi meledakan diri dia pada saat itu," kata lily.

"dan kamu dapat anak kecil ini dimana," tanya jendral aksan

"aku temui dia di sekolah dia ketika aku mau ke pangkalan militer ini untuk mencari keluarga aku dimana aku sudah mencari dia di rumah aku tetapi mereka tidak ada dan rumah aku kosong dan aku pikirnya mereka di selamatkan para TNI," Kata lily.

"ow gitu,ya sudah lebih baik kamu istirahat dan saya akan bantu cari keluarga kamu nama orang tua kamu siapa," tanya jendral aksan

"nama kedua orang tua aku arham dan lia,dan saya punya adik perempuan nama dia loly umur dia sepuluh tahun," kata lily yang berharab keluarga dia bisa bertemu di pangkalan militer ini.

"ok saya akan bantu cari mereka dan saya berduka atas kematian kakak kamu," kata jenral aksan.

"yah terima kasih banyak," kata lily yang senang.

"yah sama-sama kalo perlu sesuatu jangan sungkan temui saya," kata jendral aksan lalu dia keluar dari tenda lily dimana lily pun beristirahat dan sedikit melamun tentang kejadian ini terjadi dimana dia berharab ada yang bisa selesaikan kejadian ini di kota palopo.

BERSAMBUNG !