Ke esokan harinya.
Pukul 7:00
Hari ini serasa seperti duniah telah kiamat ya tidak seperti biasanya suara kebisingan kendaraan tidak ada lagi dan kermaian di kota palopo,kota yang damai dan indah sekarang berubah menjadi kotà para wokers atau zombie dalam sekejap di sebabkan ulah dari Umbrella laboratorium yang terletak cukup terpencil di daerah perkotaan.Manusia yang hidup sekarang baik para tentara dan manusia biasa cuman berharab mereka bisa bertahan.Suara teriakan dimana-dimana di saat kejadian dimana manusia di kota berubah jadi zombie.
"Bangun-bangun" suara seorang prajurit yang membangungkan orang-orang yang masih tertidur.
"liy bangun," kata anak kecil yang membangunkan aku yang lagi tidur.
"hm," yang dimana perlahan aku mulai sadar dari tidur aku dan aku pun bangun yang masih memakai seragam mileter aku dan aku berdiri sambil mengikat rambut aku.
Keluar dari tenda sambil memegang tangan anak kecil.
"Selamat pagi liy," sapa letnan
"pagi juga," dan aku pun menurunkan tangan aku yang memberikan hormat ke dia.
"baik semua dengarkan,hari ini kita akan pindah lokasi untuk membuat sebuah markas baru atau base,jadi saya harap kalian siapkan semuanya," kata letnan.
"baik," suara serontak.
BUBAR!
"Kita mau bangun base dimana?" tanya aku.
HENING!
"sekarang kamu bantu yang lain," kata letnan.
"tapi,"
"sekarang," kata tegas dari letnan.
Semua para prajurit semua sibuk mengangkat alat perang di masukkan ke dalam truck dan beberapa lainya sibuk mengurus makanan dan bahan bakar hasil pengisian semalam.Di saat aku berjalan melihat semua para prajurit sibuk aku melihat ayah dan ibu berdiri membantu prajurit yang lain.
"ayah ibu," sapa aku.
"lily,dan anak kecil ini siapa?" tanya ayah aku.
"owww anak ini aku ketemu dia semalam dan nama dia violet," kata dari aku
"oww violet,nama yang bagus," kata ayah aku.
Sesaat kemudian waktu keberangkatan.
"Ayo semua naik,naik ke truk,warga sipil masuk ke dalam mobil lapis baja," kata letnan dan para prajurit dan warga sipil yang selamat berlarian menaiki sebuah kendaraan.
"sekarang kita berangkat," kata letnan
Di perjalanan,dimana seorang prajurit memakai microfon memberikan informasi di atas mobil agar warga sipil yang hidup bisa memberikan tanda keberadaan mereka.
"Dengar warga sipil kota palopo,jika kalian masih hidup jangan ragu untuk keluar sebab kami melaju kendaraan dengan lambat atau kalian bisa melemparkan kembang api untuk memberikan kami tanda,"itu di ulang-ulang sampai akhirnya ada sebuah ibu-ibu masih hidup tapi ibu ini sudah tergigit di leher dia yang dimana dia membawa seorang bayi dia.
"Tunggu heyy tunggu aku membawa bayi saya biarkan bayi saya ikut sama kalian," teriak ibu itu dan bayi nya pun menangis.
"owww sayang kamu jangan nangis semua nya akan baik-baik saja," kata ibu itu sambil menangis juga dan mencium kening bayi nya.
"heeyyyyy," dan ibu itu pun mengambil batu untuk melempar ke arah mobil yang aku kendarai dan mengenai nya.
TAK!
"Eh dengar seperti ada lemparan," katà aku dan kedua kalinya.
TAAK!
"Berhenti," kata aku yang dimana menyuruh sopir mobil pelapis baja itu dan aku keluar sambil membawa senjata aku untuk jaga-jaga
"heyyyyy akhirnya mereka berhenti," kata ibu itu dan ibu itu berlari ke arah aku yang sementara cari asal lemparan itu.
"buuuuu tolong,tolong bayi saya," kata ibu itu sambil menyerahkan bayinya ke arah ku.
"ya bu tapi ibu juga harus ikut pergi dari sini," kata aku.
"tidak saya tidak bisa ikut bersama kalian,"kata ibu itu dan para gerombolan zombie datang mengarah kami yang begitu banyak.
"Tidaaak aaaaak," dan ibu dari bayi itu langsung mati di sebabkan di gigit para zombie dari belakang dia sontak aku langsung naik ke atas mobil dimana ada tangga yang aku pijaki untuk naik para prajurit di samping aku menembak terus ke arah zombie yang memakan jasad dari bayi yang aku gendong.
"Mengerikan,sudah hentikan tembakan kamu hemat peluru kamu," kata perintah dari aku.
"baik bu," jawab prajurit dan mobilnya bergerak lagi untuk melanjutkan perjalanan.
NEXT-->>