Chereads / The Second Throne / Chapter 12 - The Hoodie One (12)

Chapter 12 - The Hoodie One (12)

PEMUDA BERTUDUNG__12th Part

"Apa yang sedang kau pikirkan? Kau tak berniat membunuh dirimu sendiri, kan?" Rick menyeletuk. "Pedang itu dibuat untuk menyegel kekuatan Phoenix yang seharusnya digunakan untuk memperluas wilayah Axton. Sejak ibumu mencuri kekuatannya, Axton tidak bisa melakukan ekspansi lagi. Sekarang kita hanya berharap Devian dapat menjaga perbatasan dengan baik sebelum Kegelapan kembali bergerak."

"Jadi, apa yang harus aku lakukan dengan pedang ini?" Luce bertanya. Walaupun tubuhnya sempat memancarkan api, namun tak satupun helai pakaian yang dia kenakan terbakar. Yang tersisa hanya simbol bercahaya di dahinya yang meredup secara perlahan dan wajah Luce yang selalu menyembunyikan ekspresi hatinya. "Aku tidak mungkin pergi ke Alcander dan mengatakan pada semuanya kalau aku adalah Pangeran Kedua mereka. Statusku di kerajaan telah dihapus, bahkan mungkin namaku juga. Tak akan ada satupun yang percaya bahwa aku masih hidup."

"Aku sudah menyiapkan rencana untuk itu semua," Rick menjawab. "Kau akan pergi ke sana bersama Ellgar dalam penyamaran dan kalian akan menyusup langsung ke kastil Alcander pada pesta ulang tahun Putra Mahkota. Kemudian selagi Ellgar sibuk mengalihkan perhatian semua orang, kau harus bergerak sendiri. Temukan kakakmu dan ikuti dia. Ada kemungkinan dia menjadi tamu undangan juga di sana."

"Lalu membunuhnya di tempat?" Luce memandang Rick dengan tatapan kosong. Meskipun sudah sering berurusan dengan nyawa seseorang, tapi kali ini sudah kelewatan. "Mengapa Paman begitu yakin kalau aku mau melakukan semua itu? Alcander itu tempat yang berbahaya bagiku. Sejak Raja-Tertinggi menyelamatkanku sepuluh tahun lalu, sama sekali tak terbesit di pikiranku untuk kembali ke sana. Apalagi membunuh kakak kandungku sendiri."

Rick tiba-tiba memegang kedua bahu Luce dan membuat pemuda itu berubah pikiran. "Manusia biasa pasti akan kesulitan untuk melakukan semua itu, tapi kau berbeda. Begini saja, aku tidak akan memaksamu lagi. Aku akan memberimu kesempatan berpikir sampai Ellgar pulih seperti sediakala. Pikirkan, kalau ini bukan hanya untuk dirimu saja, tetapi untuk menyelamatkan wilayah kita dari Kegelapan. Selama sepuluh tahun ini, kita sudah kehilangan puluhan desa dan satu kerajaan kecil. Kalau kau tidak berhasil, maka Raja-Tertinggi sendiri yang akan menghabisimu."

Luce terdiam. Tangan kanannya menggenggam erat pedang yang dititipkan padanya. Dia sama sekali tak menyangka pembicaraan dengan Rick, sang Penasehat Agung akan berakhir dengan sebuah diskusi yang mencekam. Perut Luce tiba-tiba mual dan ingin sekali memuntahkan apa yang baru saja dia makan tadi pagi. Berkali-kali terlintas di pikirannya, peristiwa berdarah sepuluh tahun silam, tapi baru hari itu dia merasa sampai tidak enak badan. "Aku akan mempertimbangkan nasehat, Paman," ujarnya.

"Kalau sudah jelas, aku akan meminta prajurit untuk mengawalmu ke Paviliun Harimau Putih. Mulai sekarang, kau harus tinggal di sana. Beristirahatlah dan minta apapun keperluanmu pada para pelayan," Rick menjelaskan disambut oleh Luce yang membungkuk--dalam.

"Terima kasih, Paman."

***Finished__THE HOODIE ONE