"Kamu adalah wanita yang akan mengarungi rumah tangga denganku jadi kita harus saling berpegangan..."
Apakah itu sebuah rayuan? Kenapa aku masih mempertanyakan hal itu jika Dimas selalu bermain-main dengan ku? Aku mungkin lupa untuk sesaat ketika ia melamar ku dan mengatakan akan membuat hidupku penuh kepedihan saat kami menikah, tapi aku tidak pernah benar-benar lupa akan hal itu hanya saja aku selalu merasa berdebar setiap kali dia mengatakan sesuatu yang manis, jantung ku terus berdegup kencang tiap kali ia memperlakukan ku dengan hangat. Apa aku sedang termakan oleh permainannya atau aku memang terlalu mencintainya hingga aku menjadi buta?
Laura tertegun untuk sesaat, pikirannya dipenuhi oleh banyak pertanyaan. Rasanya seperti mendengar ajakan untuk hidup bersama selamanya dengan bahagia.
"Laura..." Panggil Dimas dengan lembut.
"Dimas..." Dimas tersenyum mendengar balasan panggilan dari Laura yang terdengar sama lembutnya.