"Yang terpenting sekarang aku dengan mu..."
Laura mengangkat pandangannya ketika mendengar kalimat itu terlontar dari mulut Dimas, ada perasaan menyesal karena ia tidak memperhatikan ekspresi ketika Dimas bicara tadi jadi ia tidak tahu arti sesungguhnya dari ucapan Dimas, apa itu pernyataan jika ia sudah menjadi miliknya atau hanya sebuah bujukan kosong agar Dimas bisa tetap bermain peran menjadi calon suaminya yang hangat?
Kehangatan Dimas menyamarkan kebencian yang dimilikinya, Laura menyesal karena tidak menyadarinya sejak awal karena sekarang hatinya menjadi lebih sakit.
"Aku ada janji dengan seseorang hari ini, jadi jangan cari aku." Tukas Laura yang memilih untuk pergi daripada ia harus kembali terjebak oleh permainan Dimas.
"Dengan siapa?" Tanya Dimas yang segera menyusul langkah Laura.
"Felix..." Jawab Laura singkat.
"Kalian sudah bertemu kemarin kan." Nada suara Dimas terdengar naik, ia tidak bisa menyembunyikan kekesalannya karena Laura kembali menyebut nama pria itu.