"Hey, jangan menangis... Aku tidak ada disana untuk memeluk mu."
"Haruskah aku datang ketempat mu untuk dapat pelukan?"
Bibir Laura langsung tertutup rapat tepat saat ia menoleh dan Dimas sudah berada di dekatnya. Pria itu menatapnya tajam seolah ia baru saja memergoki pasangannya berkhianat.
"Aku sudah bilang padamu..." Dimas berkata dengan suara yang tertahan, ia melangkah semakin mendekat dan tanpa mengatakan apapun, ia mengambil alih ponsel Laura dari tangannya.
"Bisakah kamu berhenti mengganggu calon istriku?" Ucap Dimas, hampir tidak terdengar emosi dari suara Dimas saat memperingatkan Felix tapi tatapan matanya memancarkan kebencian yang nyata terlebih kemarahan itu diarahkan kepada Laura.
Sementara Laura hanya diam, ia tidak mengatakan apapun bahkan setelah Dimas mematikan sambungan teleponnya dan mengembalikan ponselnya kepadanya.
"Mendatanginya untuk mendapatkan pelukan?"