Meskipun Dimas merasa semua ini tidak benar, tapi makan malam kali ini membuatnya merasa seperti ada di rumah. Kehangatan sederhana yang sudah tidak pernah lagi ia rasakan entah sejak kapan.
Mungkin sejak kakaknya di tetapkan sebagai penerus hingga ia mendapatkan perlakuan khusus daripada dirinya atau mungkin sejak...
Tidak pernah ada!
Perasaan hangat seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya bahkan setelah kakaknya meninggal dunia dan ia harus menjadi penerus karena tidak ada pilihan lain.
Ada rasa haru yang bercampur kegelisahan saat Dita memberikan lauk pendamping ke atas piringnya, ada ayahnya yang tertawa lepas sambil memintanya makan dengan lahap.
Ada Laura yang tidak ragu menuangkan air ke dalam gelasnya yang hampir habis seakan tahu ia akan tersedak karena makan dengan sangat lahap.
Suasana ini kenapa harus terjadi sekarang? Kenapa harus bersama dengan wanita yang setengah mati ia benci?
