>>> Laura POV <<<
"Terima kasih, karena telah berada di sisiku sekarang ..."
"Aku tidak akan pernah pergi dari sisi mu selama kamu mengijinkan aku terus ada bersama mu."
Aku menoleh begitu mendengar suara Dimas dan benar saja kini suami ku itu sudah bersandar di ambang pintu sambil tersenyum ke arah ku.
"Kamu sudah bangun?" Ucapku seraya menghampirinya dan memeluknya erat.
"Tidur ku tiba-tiba saja menjadi tidak indah, aku penasaran kenapa aku tiba-tiba terbangun dari tidur ku yang terasa sangat nyaman dan ternyata istriku sudah kabur dari sisi ku."
"Kabur apanya, aku hanya berniat untuk mandi. Sepertinya aroma tubuhku akan membuatmu pingsan jika aku tidak segera mandi."
Dimas sekali lagi tersenyum, ia melepaskan pelukan ku tapi tangannya masih merengkuh pinggang ku dengan erat.
"Bagian mana yang bisa membuat ku pingsan? Apa disini? Atau di sini?"
Aku tertawa geli ketika Dimas mulai mengendus kedua sisi tengkuk ku secara bergantian. "Dimas, hentikan ..."