>>> Author POV <<<
"Siapa suruh bibir mu manis."
"Ek ..."
Dimas seketika tertegun saat Laura tiba-tiba saja cegukan.
"Ek ..." Sekarang sudah dapat di pastikan jika Laura tiba-tiba saja cegukan.
Momennya sangat tidak tepat apalagi saat Dimas mendekat dan cegukan Laura semakin parah.
"Sepertinya aku tidak bisa meminta ciuman lagi dari mu." Ucap Dimas pasrah.
"Makanya ... ek ... jangan ... ek ... genit ..." Laura terus saja bicara walaupun cegukannya semakin parah hingga Dimas tidak kuasa untuk tertawa.
"Berhenti menertawakan ku ... Ek ... Dimas ... ek ... dasar ... ek ... jahat!!"
"Iya maaf-maaf soalnya kamu lucu banget sih!" Dimas tidak tahan untuk tidak mencubit pipi Laura hingga Laura akhirnya hanya bisa cemberut.
Candaan itu terasa ringan udara yang sebelumnya terasa mencekik kini rasanya lebih jernih daripada udara di pengunungan sekalipun.