>>> Dimas POV <<<
"Kenapa kamu menangis?"
"Ah aku tidak mau cerita pada seseorang yang tidak mendengarkan permintaan ku dengan baik."
Aku berusaha menekan rasa cemburuku, walaupun dalam hati ku, aku ingin sekali mematahkan tangan Felix yang sudah berani menyentuh wajah Laura.
Aku benci mendengar percakapan mereka yang terlihat saling memperdulikan satu sama lain.
Tangan ku sudah mengepal menahan amarah ku yang tertahan di sana. Aku berusaha untuk mengendalikan diri agar tidak menunjukkan kemarahan ku di hadapan Laura tapi melihat mereka yang berbagi tawa membuat hatiku terbakar dan hancur.
"Hadeh, memangnya kalau aku mendengarkan mu, kamu akan mendapatkan pelukan pagi ini dari si brengsek ini?"
Ucap Felix mengeluh, walaupun ia memanggilku brengsek aku cukup terkejut dengan reaksinya. Dia bersikap seolah ia mendukung hubungan ku dengan Laura padahal sebelumnya ia terlihat bertekad untuk merebut Laura dari ku.