>>> Author POV <<<
Laura tidak bisa menggerakkan tubuhnya bukan karena kesakitan tapi karena posisinya dengan Dimas membuatnya tidak dapat berkutik. Bagaimana bisa begitu pas wajah Dimas mendarat tepat diatas dadanya?
Posisi ini membuat pikiran Laura melayang kemana-mana, tentunya ke suatu hal yang membuat seluruh tubuhnya menegang.
"Kapan kamu akan menjauhkan wajah mu dari situ?" Laura bertanya tanpa bisa mengatakan secara langsung apa yang ia maksud dengan 'itu'.
Laura dapat merasakan jika Dimas sedang menelan saliva-nya sekarang dan itu membuat suasana ini menjadi semakin canggung sekaligus menegangkan.
Dimas sendiri bukan tidak ingin segera beranjak bangun hanya saja tubuhnya tidak mau mendengarkannya.
"Angkat kepala mu dari sana!" Pinta Laura dengan tidak sabar ia menjambak rambut Dimas hingga kepala Dimas terangkat tapi wajah Dimas yang memerah di bawah tetesan air hujan membuat Laura seketika tertegun.