>>> Laura POV <<<
"Aku merindukanmu, Laura ... Aku sangat merindukanmu ... "
Itu adalah kalimat sihir yang menuntun ku untuk menyentuh wajahnya dan membelai bibirnya dengan ibu jari ku.
Bibirnya yang manis dengan kalimat manis yang ia ucapkan memanggilku untuk menciumnya.
Aku mendaratkan bibir di permukaan bibirnya yang lembut. Hanya beberapa hari kami tidak bertemu dan aku sudah sangat merindukannya.
Aku merindukan tatapan matanya ...
Aku merindukan suaranya ...
Aku bahkan merindukan deru nafasnya yang menerpa wajah ku hangat saat kami berciuman.
Tidak perduli meskipun penampilan kami seperti orang gila sekarang tapi aku sangat menyukai momen ini.
Momen dimana aku dan Dimas saling berciuman menukar saliva kami hingga menautkan lidah kami.
Semuanya terasa manis bahkan gigitan kecil yang Dimas berikan di bibir bawahku juga terasa nikmat.