...Laura POV...
"Sampai kapan kamu memandangi wajahku seperti itu?" Tanya Dimas, dia sepertinya memiliki bakat untuk membuat jantungku berhenti berdetak dan meledakkannya setelah itu. "Kamu ingin melihatku sampai aku salah tingkah?" Dia memang memiliki bakat itu, aku tidak akan mengelaknya lagi untuk kemampuan Dimas yang satu itu!
"Aku hanya kebetulan memandang mu saat kamu melihat ku... Itu kebetulan karena mata kita saling bertemu..." Ucap ku berdalih, aku masih belum berani menunjukkan perasan ku tapi aku tidak akan lagi memusuhinya.
"Oh ya? Jadi aku kegeeran sendiri?" Ucap Dimas seraya berdiri tegak, aku yang gugup ini hanya bisa menganggukkan kepalaku seperti boneka yang memiliki baterai di belakang punggung ku.
Dimas sekali lagi tersenyum, jelas itu adalah senyuman untuk tebar pesona sebelum membuka tutup tenda. "Silahkan masuk, tuan putri ku..." Ucap Dimas bergurau.
Tuh kan, dia seperti biasa membaca pikiran ku yang memikirkannya seperti seorang pangeran tadi.
