Laura menghela nafas saat menatap pantulan dirinya di cermin. Harusnya ia tidak menangis tadi karena kedua matanya terlihat sembab dan juga bengkak sekarang belum lagi kantung matanya yang menghitam karena ia tidak bisa tidur semalaman. Entah apa yang akan di pikirkan oleh Dita dan Pratama jika melihat keadaannya sekarang.
Mereka mungkin akan mengira masalah kemarin sore masih memengaruhinya.
"Aku harus bagaimana sekarang?" Ucap Laura nyaris putus asa, sialnya lagi ia tidak membawa peralatan makeup.
Laura masih berpikir ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Laura, apa mami boleh masuk?"
Tidak perlu menebak siapa itu karena Laura sudah tahu pasti siapa yang saat ini menunggu di depan pintu kamarnya.
Ia tidak bisa berpura-pura tidak ada jadi meskipun enggan ia tetap melangkah membukakan pintu.
"Loh kamu masih pakai baju yang kemarin." Ucap Dita terkejut setelah melihat penampilan Laura.