" apa kabar rindu ? bagaiamana keadaan hati yang saat ini masih dilukai oleh tanda tanya?, berapa banyak kesabaran yang terbuang oleh orang yang Sampai yang detik ini masih menjadi tanya ?
*SENJA, ALIA, DAN CERITA YANG BELUM SELESAI*
" tak apa, meski jujur ya ini sedikit menlukai hati tapi kamu harus tau ini bukan sebuah luka, ini jelas jeda juga tanya.Aku masih punya jawaban diakhir nanti...
Aku tidak tahu sampai kapan aku akan bertahan menunggu mu menanti sebuah jawaban. Sementara baru beberapa hari saja aku sudah di dera rindu yang mendalam, disiksa batin yang mendambanya. Bagaimana bisa? Ku pikir tanpamu aku tidak serapuh ini, tapi nyatanya aku sungguhlah lemah.
Sebelum aku memutuskan untuk menunggu pun aku sudah memikirkan matang-matang konsekuensi yang akan kuterima. Rindu. Kecewa. Sakit hati. Kesal. Semua itu pasti akan kurasakan, namun aku tak menyangka akan secepat ini.
Aku selalu berusaha untuk mengatakan pada diriku sendiri bahwa tanpamu aku pasti akan baik-baik saja, sama seperti sebelum aku mengenalmu. Bodohnya aku tak pernah sadar bahwa semua yang telah terlewati tak akan pernah menjadi sama lagi. Dulu aku tanpamu, sekarang pun aku tanpamu bedanya, kini kau sempat hadir dalam hidupku sebelum akhirnya menghentikan semuanya yang hanya bisa ku simpan dalam hatiku dan berputar-putar dalam memoriku. Ku pikir itulah yang membuat semuanya menjadi berat.
Hari-hari ku tanpamu sungguh tidak baik-baik saja. Aku mencoba melangkah, berjalan, berlalu seperti seharusnya. Tapi nyatanya semua itu tidak mudah. Aku seperti kehilangan sesuatu dalam hidupku. Aku bahkan seperti mati di dalam duniaku sendiri. Aku menjalaninya berusaha melakukan segalanya dengan baik, menjalani hidupku seperti biasanya. Ragaku bisa melakukannya, tapi hati dan logika ku tidak. Mereka bergerak tidak pada tempatnya. Melangkah melawan arah. Jadi bagaimana bisa aku baik-baik saja sementara jiwa dan ragaku sudah tak sejalan? Sedangkan hidupku bergantung pada keduanya.
Tidak aku salah. Nyatanya hidupku tidak hanya bergantung pada jiwa ragaku, tapi juga pada kamu. Benar kamu. Seseorang yang telah membangkitkan asa juga rasa pada hari-hariku. Seseorang yang telah mengambil hatiku namun kamu yang masih belum sanggup mengembalikanya.
kamu benar. aku harus mencari seseorang yang jauh lebih dari mu untuk ku melanjutkan hidup,tapi ini berbeda, bedanya aku sekarang berdua tapi tetap merasa sendiri, aku tersadar bahwa semua yang ku lakukan agar menyenangkan mu itu tidak lah benar aku mencoba membuka hatiku untuk orang lain dengan tulus menjalani semuanya seperti seharusnya tetapi tetap saja tak membuat ku seperti sebelumnya seperti saat aku melabuhkan nya kepadamu, Asa rasa juga cinta ku tetaplah milik mu....( alia )
hari hari ku begitu sangat sulit ini tak adil bagiku untuk nya bahkan untuk mu,ketika aku ingat perkataan orang yang beruntung jika bersamaku " aku beruntung pernah menemaimu, kamu tidaklah salah kamu juga adil kamu itu orang jujur yang salah hanyalah waktu, sedari awal kamu bilang kepada ku "tolong bantu untuk melupakan seseorang dalam hidupku" aku juga akan berusaha membantu mu sekuat yang aku bisa tanpa ada rasa kecewa juga sakit hati, karena aku juga pernah sama mengalami hal seperti mu, jika memang sampai sejauh logika juga hatimu masih untuknya ! tolong sekarang bantu aku untuk menggapai mimpiku yang sama seperti mu perjuangkan dia dapatkan kan dia dan bahagiakan lah dia, itu akan membuat ku jauh lebih dari beruntung "... ia menangis dan memohon kepadaku , lantas aku tanya kepadanya "bagaimana dengan mu?".
" aku akan sangat senang jika dirimu memperjuangkan nya selagi masih ada waktu dan aku yakin kamu bisa bersamanya ". ucapan nya sembari tersedu menahan tangisnya.