"Mereka bisa selesai bangun sekitar minggu depan sesuai permintaan kamu. Kamu mau tetep di sini atau mau pulang sambil nunggu waktunya kita berangkat ke negara baru?" Astro bertanya sambil mengangkut perkakas bekas makan kami ke wastafel.
"Terserah kamu aja." ujarku sambil memainkan sekeping kerupuk dengan kepala berbaring di atas meja makan.
"Aku nanya kamu, Honey. Aku ikut keputusan kamu." ujarnya di tengah denting berbagai perkakas yang sedang dicuci.
Aku menghela napas dan memejamkan mata, "Liat nanti deh."
Aku masih mengingat ucapan Kyle tadi sore saat mengantar rujak dan es teh tarik. Dia berkata sudah melakukan permintaanku dan memberitahuku bahwa tes itu membutuhkan waktu paling cepat dua minggu dan kemungkinan paling lamanya empat minggu.
Ini terasa menyebalkan. Waktu dua minggu begitu dekat dengan waktu keberangkatanku ke negara baru. Sedangkan jika hasilnya baru muncul setelah empat minggu, maka aku sudah tak ada di negara ini saat itu.