Astro memberiku tatapan peringatan. Aku memang tak mengerti kenapa tak diperbolehkan membicarakan anak kecil dengan banyak luka dan beraroma amis itu, tapi aku akan menurutinya saja. Maka aku mengangguk pelan dan Astro melepas tangannya.
"Kenapa sih?" Ibu bertanya.
Aku menatap Astro dalam diam. Aku berharap dialah yang akan menutupi kecurigaan Ibu, tapi sepertinya dia sama bingungnya denganku. Apa yang harus kukatakan sekarang?
Aku memberanikan diri menatap Ibu walau canggung, "Faza pernah ketemu sama anak kecil di makam beberapa bulan lalu. Ibu kan kadang ke sana, Ibu pernah liat?"
"Anak kecil?"
Aku mengangguk, "Faza pernah dikasih permen coklat. Kayaknya umurnya lima atau enam tahun. Faza pernah nanya namanya, tapi dia ga jawab sih."
"Kapan Faza ketemu dia?"
"Ga lama abis Astro ngelamar."
Ibu terdiam sambil menatap Astro dan Ayah bergantian. Aku tahu Ibu pasti mencurigai sesuatu.