"Kenapa kalian cemberut begitu?" aku bertanya saat membuka pintu. Kupikir aku akan membukakan pintu untuk Putri karena Putri memberi pesan padaku dia sudah berada depan workshop. Aku tak mendengarnya mengetuk pintu karena masih berbincang dengan Astro di atap rumah rahasia.
"Udah kenalan kayaknya." ujar Astro yang muncul di belakangku dengan senyum menggodanya yang biasa. Dia baru menyusulku setelah meletakkan makanan di dapur.
"Bener?" aku bertanya.
"Dia mau nyolong ojol yang kupesen di terminal tadi." ujar Putri sambil menjabat tanganku dan memelukku. "Kamu kurusan ya?"
"Kurusan dari mana? Aku dipaksa makan terus gini." ujarku sambil melirik ke arah Astro, tapi Astro justru tersenyum lebar sekali.
"Maaf, tapi saya ga nyolong. Saya pikir itu ojol yang saya pesen." ujar Bara sambil mengulurkan tangan untuk kujabat setelah Putri melepasku.