Chereads / senyumanmu yang kutunggu / Chapter 36 - tunangan

Chapter 36 - tunangan

setelah Arina memasuki kamar.

Aziz menatap Fariz kembali, dia mengingat ingat kira kira dimana dia bertemu dengan Fariz sebelumnya.

Namun Aziz tidak mau ambil pusing. Dia langsung bertanya pada Fariz. "mas Fariz apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

"bukankah mas aziz yang pernah menolong diriku, sekitar 2 tahun lalu" jawab Fariz.

Dalam sekejap Aziz mengingat pertemuan waktu itu. "lalu, ada perlu apa mas Fariz mencari diriku"

"Tolong, beritahu aku dimana wanita itu berada sekarang!!" Fariz langsung ke intinya.

"hah"Aziz merasa kaget dalam otaknya, dia bergumam sendiri dalam hati, "bukankah Fariz baru saja bersama dengan wanita yang di carinya"

Aziz sedikit ragu untuk memberitahu Fariz. "bolehkah aku tahu apa hubungan mas Fariz dengan nona Arina?"

"apakah bila aku jawab pertanyaannya, mas Aziz juga akan memberiku jawaban pula?" Fariz tidak ingin rugi jadi dia melakukan barter.

"iya" jawab singkat Aziz

"Kami pernah bertunangan"

"apa" Aziz jelas terlihat kaget. Fariz dan Arina sudah bertunangan. Lalu kenapa Fariz menanyakan keberadaan wanita yang menolong dirinya. Bukankah dia dan wanita itu sudah terikat.

Tapi tunggu dulu, bagaimana bisa Arina tidak memberitahu dirinya dan keluarganya. Dan juga dari perkataan Fariz kenapa ada kata yang terdengar aneh. "Fariz bilang pernah bertunangan" apa maksudnya itu? mungkin lebih baik jika dirinya langsung bertanya pada arina.

Begitu banyak pertanyaan yang muncul di otak Aziz. Dan dia hampir lupa untuk memberi Fariz jawaban pula. Tapi untungnya Fariz segera mengingatkan.

"mas Aziz, bagaimana dengan pertanyaan ku?"

"wanita yang kau maksud, dia baru saja masuk kedalam kamar itu(maksudnya kamarnya Ando)" Aziz tidak perlu lagi menutupi hal dulu. Karena berhubung Fariz sekarang adalah tunangannya Arina.

Sekarang giliran Fariz yang kaget. Dia tidak tahu lagi harus berkata apa. Selama ini Fariz selalu mencari wanita yang pernah menolong dirinya dulu. Mengaguminya secara diam diam, bahkan sampai mengoleksi lukisan tentang wanita itu, memajang lukisannya di kantor. Selalu mendatangi tempat pertama kali mereka bertemu dal lain lain. Bahkan setelah banyak usaha untuk mencari wanita itu, namun Fariz tidak pernah bertemu dengan wanita itu.

Dan wanita itu sebenarnya adalah Arina. Arina adalah tunangannya. Tapi dirinya telah lupa tentang Arina.

Fariz tenggelam dalam pertanyaannya hatinya. Segera setelah sadar dia teringat keberadaan Aziz. Lagu dia berkata singkat "terima kasih, saya permisi dulu".

Fariz lalu berjalan pergi meninggalkan Aziz. Saat berjalan Fariz mengambil rokok dan koreknya, lalu menyalakan satu batang rokok dan menghisapnya.

Uap rokok terus muncul dari mulut Fariz.

...

"bruk" saat berbelok, karena tidak fokus Fariz menabrak seorang anak kecil yang sedang berlari. "maaf adik kecil, apakah ada yang terluka?"

"tidak papa om. Andi yang salah, tadi Andi yang lari lari" anak berbicara sangat lancar.

"nama kamu Andi. andi sedang mencari siapa? kok sampai berlari" suara nya Fariz begitu lembut saat berinteraksi dengan anak kecil.

"tadi ada yang bilang, kalau Tante datang, jadi Andi berlari deh untuk mencari Tante"anak kecil itu menjelaskan pada Fariz.

"nama Tantenya Andi siapa?"

"Tante Arina. Om, boleh ngga antarkan aku untuk bertemu Tante!!"

Fariz berfikir sejenak, lalu mengiyakan. "baiklah, mari om antar".

.... ...

*Di ruangan Ando*

Arina sedang asyik mengobrol dengan Ando.

"kakak, menurutmu Fariz bagaimana?" tanya Ando

"Ando, menurutmu apakah dia dan kamu seumuran? bagaimana bisa kamu memanggilnya dengan sebutan nama langsung. Bukankah dia lebih tua dari kamu!"

"maaf kak, walaupun kami berbeda umur beberapa tahun. Tapi kan kami sudah berteman sejak lama" Ando membela diri.

"tapi tetap saja Ando, kamu harus menghormatinya!" jelas Arina

"tunggu sebentar kak. Tapi kenapa kakak begitu peduli dengan masalah sepele seperti itu. Apakah dia akan jadi calon kakak ipar ku, maka dari itu kakak menyuruhku untuk sopan terhadap nya." Ando sedikit curiga dan berbicara dengan nada menggoda.

Saat arina mau menjawab pertanyaan Ando.. Lalu pintu kamar terbuka, dan Aziz masuk kekamar itu.

"mas Aziz, kenapa wajahmu seperti itu?" Arina sedikit heran dengan aura wajah mas aziz yang terlihat berbeda.

"Nona sulung, sebenarnya apa hubungan dirimu dan pria itu?" selidik Aziz

Arina sudah curiga dengan perkataan mas Aziz barusan dan dia menjawab. "apakah dia mengatakan sesuatu,?"

"iya" Aziz berhenti sebentar "dia bilang kalau dia sebenarnya pernah bertunangan dengan mu"

"apa???, kakak jadi yang barusan aku duga itu benar. Kalau Fariz itu adalah calon kakak ipar ku" Ando sangat terkejut tapi dia harus tetap memastikan.

"iya" jawab Arina dengan suara pelan.

"kakak, kenapa kakak tidak memberi tahu kami?" tanya Ando dengan wajah yang tidak bisa diartikan..