Chereads / Doomsday Pillars (Indonesia) / Chapter 58 - Umpan

Chapter 58 - Umpan

07.00

Sekarang ini, sebagian besar mayat hidup sudah bangkit dan mereka kembali ke insting dasarnya.. menemukan sesuatu untuk dimakan. Mayat hidup ini mungkin bergerak sedikit lambat namun mereka memiliki kekuatan untuk mengenggam, menarik dan mengigit. Melawan zombie satu lawan satu mungkin mudah, terutama dengan menggunakan senjata. Namun bila satu manusia dikelilingi oleh tiga, atau sepuluh atau pertimbankan gelombang puluhan zombie, bahkan mortal realm tingkat tinggi akan jatuh. Kiatnya adalah jangan sampai dikepung dengan terus bergerak atau berperang dalam kelompok. Juga, coba untuk membuat sesedikit mungkin suara karena hal itu akan menarik lebih banyak zombie.

Mentari pagi sudah tiba, 8 jam terakhir lebih dari 10.000 orang yang selamat datang ke markas ini. Mereka dibagi menjadi tiga kategori. Petarung, pekerja dan anak-anak serta manula. Tidak banyak yang dapat dilakukan kepada manula dan anak anak pada saat ini. Pekerja dibagi oleh Devita, Tony dan Jane berdasarkan kemampuan mereka; administrasi, pembangun dan petani. Yang terakhir, petarung dikirim ke Kapten Donnie. Karena situasi masih kacau di seluruh Bali, petarung ini hanya diberi beberapa jam latihan dasar, dipersenjatai dan langsung dikirim menjalankan misi oleh Bayu.

Unit Jerry dan Rangga berhasil menyelesaikan maraton 150 km dalam 8 jam. Mereka berhasil menginformasikan dan menolong lusinan penduduk di sepanjang garis pantai. Akhirnya, mereka berhasil merekrut 1000 orang untuk membantu. Dengan jumlah ini, Jerry dan Rangga memutuskan untuk melanjutkan ke bagian Barat. Bagian Barat memiliki dua kota utama, GIlimanuk di bagian utara dengan penduduk sekitar 150.000 orang dan Negara di bagian selatan dengan 300.000 orang. Rangga memiliki misi khusus yang diberikan oleh Alex sebelumnya, dia pergi ke Gilimanuk, kota pelabuhan di bagian paling barat Bali hanya di pisahkan 2 km dari Jawa Timur. Sementara Jerry pergi ke Negara. Masing masing unit membawa 500 sukarelawan. Kali ini mereka bersenjata penuh.

Kelompok Benny berhasil membereskan seluruh mayat di kota Antiga. Jalanan antara Kota Teluk dan markas utama sekarang ini aman. Letnan komandan Karra dari unit Echo, di sisi lain, tidak terlalu mulus. Tidak seperti Benny, komandan tidak terlalu mengenal masyarakat lokal. Pada akhirnya kelompok Benny datang untuk membantu. Memakan 8 jam untuk membersihkan Semarapura dengan lebih dari 100.000 mayat. Ketika senja tiba, hanya tersisa beberapa zombie saja. Setelah merekrut lebih banyak orang, mereka pergi ke kota berikutnya. Kota Amarapura dengan populasi 350.000 orang. Kota ini terletak jauh di timur, untuk pergi kesana mereka perlu melewati Kota Teluk.

"…"

DRAATATATATATATA..

.

DRAATATATATATATA..

.

Herannya, pertempuran telah mencapai Kota Teluk. Unit letnan Russel saat ini bertahan melawan serangan ratusan zombie.

Komando angkatan laut letnan Russel dikejutkan dengan serangan tiba-tiba. Kota dan desa di bagian timur Kota Teluk tidak memiliki kesempatan untuk diinformasikan. Serangan mayat hidup datang dari timur. Untungnya, Villa berada di bagian timur kota. Tempat itu yang pertama keli diserang, sehingga masyarakat Kota Teluk diperingati oleh teriakan unit Charlie.

"Letnan, apa yang terjadi disini.."

"Ini lah kenapa kita disini sersan Joni, tetap dalam barisan"

"Bertambah dekat"

DRAATATATATATATA..

"Tetap tenang, sersan!!"

Komandan Karra dan Benny mencapai Kota Teluk pada waktu yang tepat.

Benny berkata, "Mereka diserang!! Komandan, haruskah kita ikut bertarung sekarang?"

Letnan komandan Karra terkejut melihat zombie, dia tercenggung

"Ayo komandan, mari bantu mereka sekarang"

Mereka buru buru membantu pertahanan.. situasi akhirnya terkendali

Dia akhirnya menenangkan diri dan berkata "Jangan menggunakan senjata api kecuali diperlukan.. gunakan senjata lain, suara tembakan hanya akan menarik lebih banyak mereka. Tuan Benny, kirim setiap manula dan anak anak dalam truk ke markas sementara pria dan wanita yang dapat mengambiil senjata harus ikut bertarung"

.

Perang Kota Teluk akhirnya mulai

.

Peperangan di selatan tidak terlalu besar. Seluruh bagian selatan di bagi menjadi bagian utara kota Denpasar dan bagian selatan adalah pulau Nusa Dua. Kedua area dihubungkan dengan tempat sempit. Dari atas secara geografis tampak seperti jam pasir. Di utara diluar Kota Denpasar itu sendiri ada 6 kota kecil. Kerambitan, Tabanan, Mengwi, Abiensemal, Sukawati dan Gianyar. Seluruh kota kecil ini, ibukota Denpasar dan pulau Nusa Dua. Totalnya lebih dari 3 juta orang.

10.00

Ketika zombie mulai bangun.. semuanya menjadi kacau.. korban semakin bertambah. Taktik menyebar tidak efektif lagi. Alex memerintahkan semua orang perlahan kembali ke luar kota.

Alex mengumpulkan seluruh pemimpin untuk pertemuan teknis. Letnan Aria, Kapten Farell, Kapten Adnan, Kolonel Jaka, Mayor Sandi, Gubernur Agung dan Rama.

"syukurlah anda selamat, gubernur"

"ya ya ya.." gubernur tampaknya masih sedikit terkejut

"ARRRGGGHHHHH salah satu mereka mengigitku.. apakah sekarang aku terinfeksi?"

"Jangan khawatir Kolonel Jaka, ini tidak infeksius, kamu akan baik-baik saja"

Alex memulai pertemuan

Alex menginggatkan akan kekuatan zombie dan cara terbaik untuk mengalahkan mereka. Dia juga menjelaskan mengenai zombie mutant merah dengan kecepatan dan kekuatan lebih dan juga mengenai spirit stone.

"Taktik saat ini terlalu lambat. Ada jutaan zombie di kota.. ini akan memakan terlalu banyak waktu. Kita butuh taktik yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang dengan korban minimal sementara menghemat amunisi"

Kaptem Farell sebagai perwira intelegen mengemukakan strategi briliant. Pertama membuat 6 pos di setiap 6 kota kecil. 6 pos ini akan mengisolasi gerakan zombie dari Denpasar ke berbagai area utara. Ini juga akan menjadi pos pertahanan bagi mereka yang terluka dan juga titik pengambilan untuk memindahkan semua anak-anak dan manula ke markas utama. Polisi dan angkatan darat. Totalnya 1800orang. Perhimpunan pencak silat 1000 orang dan 5000 sukarelawan. Total 7800 orang akan dibagi menjaga 6pos ini. Masing masing 1600 orng. Operasi ini akan di organisasi dan dipimpin oleh kapten Farell dan Kolonel Jaka.

Strategi utama disebut "umpan" adalah untuk memancing sebanyak mungkin zombie ke satu tempat dan menghujani mereka dengan senjata berat. Lokasi yang terpilih adalah airport Bali. Itu terletak strategis di jalan sempit antara kota Denpasar dan pulau Nusa DUa. Jalan sempit juga akan membuat pertahanan yang terbaik. Lokasi ini tidak hanya memancing zombie dari Denpasar namun juga dari pulau Nusa DUa.

8 APV digunakan untuk strategi ini. Hanya APV yang cukup aman untuk menghadapi jutaan zombie, tidak termasuk yang merah. Sehingga 104 orang terpilih. Ini akan menjadi misi yang sangat berbahaya, sehingga ikut ambil bagian adalah sukarela.

Kelompok Deathsquad, angkatan darat baret merah, polisi densus 88, sabuk merah dan selempang putih pengikut pencak silat tertinggi berkumpul. Tidak ada satupun dari mereka menolak.

Akhirnya, Aria dengan 30 deathsquad, kapten Adnan dengan 20 baret merah, Mayor sandi dengan 20 densus 88 dan 20 pengikut pencak silat. Sisanya adalah tentara yang bertugas menjalankan APV.

.

Seseorang melihat Alex dengan senyum lebar… Cindy

"…"

"TIdak, kamu jelas jelas tidak boleh ikut"

12.00

Delapan APV berjalan melintasi kota Denpasar menggunakan 8 rute berbeda sembari membuat suara sangat berisik untuk menarik zombie.

"KAMI DARI ANGKATAN DARAT.. KAMI MENGGIRING MAYAT HIDUP KE SELATAN. SELURUH ORANG YANG SELAMAT SEGERA BERGERAK KE POS PERTAHANAN DI BAGIAN UTARA KOTA.. SAYA ULANGI.. KAMI …"

DRATATATATATATATA

.

Sepanjang jalan, APV menembakkan senjata mesin untuk membuat bunyi dan membunuh mereka sedikit demi sedikit.

.

.

16.00

APV sampai ke tujuan.. ratusan ribu zombie di belakang mereka

Seluruh 90 petarung keluar dan mengambil posisi. Satu squad menanam C4 di sekeliling airport. Dua squad masuk kedalam dan membersihkan zombie di dalam terminal.. namun seperti yang Alex takutkan, di lantai dua mereka menemukan ratusan orang yang bersembunyi.

.

.

Ini akan membingungkan

.

.

"SEMUA UNIT, TAMPAKNYA KITA HARUS BERTAHAN BEBERAPA JAM"

.

"Aku telah meminta bantuan.. sementara itu mari beri sambutan yang layak untuk tamu kita"

.

"BAKAR MEREKA"

.

.

DRATATATATATATA