Chereads / Doomsday Pillars (Indonesia) / Chapter 1 - Kesempatan Kedua

Doomsday Pillars (Indonesia)

Avan
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1m
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Kesempatan Kedua

Januari 2020, akhir zaman akhirnya tiba...  Umat manusia berpikir akan dapat bertahan lebih lama, namun betapa salahnya mereka. Hanya 10 tahun manusia mampu bertahan. Pada akhirnya, seluruh manusia musnah pada tahun 2030, itulah faktanya. 

Suku Maya pernah memprediksi bahwa akhir jaman akan datang pada tahun 2012. Berbagai suku dan agama mempercayainya, namun mereka semua salah. Hari penghakiman datang pada tahun baru 2020.

Hanya dalam minggu pertama, lebih dari 80% populasi manusia meninggal dunia. Semua dimulai dengan wabah. Wabah ini membawa kematian dan penderitaan..  Dalam minggu berikutnya, sisa 20% manusia yang selamat harus menghadapi ancaman lain. Manusia yang mati dari wabah bangkit kembali sebagai mayat hidup, ratusan juta zombie  memenuhi bumi ini. Seluruh muka bumi dipenuhi dengan kekacauan dan kehancuran.

Ketika umat manusia kehilangan harapan, … mereka datang… 1008 pilar turun dari langit. Menyebar luas lebih dari 100 negara, pilar pilar ini menjadi markas pertahanan bagi mereka yang selamat. Pilar ini memberikan umat manusia kemampuan untuk bertahan, tempat perlindungan dan kesempatan untuk melakukan pembalasan.

Namun... Betapa bodohnya kita semua.

Kita pikir kita mampu memenangkan pertempuran ini, namun kita hanya mampu bertahan 10 tahun. Semua bangsa bangsa besar seperti Amerika, Cina dan Eropa, hancur dalam 5 tahun pertama. Setelah 10 tahun perjuangan dan pertarungan bertubi tubi , kita sekarang berakhir di salah satu pilar terakhir di negara kecil di ujung belahan dunia...

Namaku Alex, dan ini adalah tulisan terakhirku. Mereka... monster monster itu sudah sampai disini. Semua teman seperjuanganku, keluargaku, semua sudah tiada… inilah yang tersisa pada akhirnya… bola misterius ini adalah tombol terakhir untuk meledakan pilar ini. Setidaknya ku akan membawa mati semua para monster jahanam itu.

Namun pada akhirnya, hanya tersisa penyesalan… andaikan kita mengetahui apa yang akan terjadi… andaikan kita lebih siap… andaikan….

Tidak ada artinya lagi ketika semua sudah menjadi seperti ini...

Alex mengeluarkan selembar foto and menggenggamnya erat. Ini adalah foto kehidupan masa lalunya… foto keluarganya… melihatnya tiba tiba air mata mulai berjatuhan…

Selamat tinggal...

Bola misterius dalam genggaman tiba tiba bersinar terang seperti bintang dan semua yang tersentuh olehnya perlahan berubah menjadi debu.

Semuanya menjadi putih

.

.

"!!!"

.

.

Alex berusaha membuka mata… Dia melihat sebuah sosok didepannya...

Alex berusaha keras untuk dan mengenalinya, namun yang terlihat hanya sesosok bayangan abu-abu

bayangan itu berbicara

"Alex, kaum manusia telah gagal. Kamu diberikan sebuah kesempatan terakhir, jangan kau sia siakan"

tiba tiba tubuh Alex terasa seperti di dorong oleh tekanan yang kuat seperti berada di bawah air terjun… kemudian tekanan itu menghilang dan Alex perlahan membuka matanya.

"Siapakah orang itu?"

"Dimanakah saya?"

Tiba tiba, Alex mendengar suara orang berbicara, dia berusaha untuk mengenali sesuatu yang tak asing namun sudah begitu lama tak ditemui. Itu adalah suara dari sebuah kotak TV

"Ada apa ini… kenapa TV ini berfungsi? Sudah bertahun tahun sejak hari musibah datang, dan kematian listrik, tidak ada satelit yang bekerja.

Alex mendadak menyadari bila ia sedang duduk disebuah ruangan yang dikenalnya.

"Ini adalah rumahku" dan kemudian tiba-tiba ia mendengar suara yang tak asing.

"Bagaimana rasa kopi pagi ini? 'Oh apakah tak cukup gula?

Sebuah senyuman dari seorang wanita dalam kehidupannya yang dulu… senyuman istrinya

.

"Tapi…."

.

.

"Kenapa terasa seperti kenyataan?

Kemudian Alex mendengar dua pasang langkah kaki yang sedang berlari

Tak Tak Tak Tak

"Mom, kita sudah telat nih kesekolah"

"Ayuk buruan kiat jalan… kita pergi dulu ya Dad.."

Alex tertegun. Begitu banyak kenangan mulai membanjiri pikirannya… sebelum dia berhasil mengucapkan sebuah kata, istri dan kedua anaknya sudah terburu buru keluar dari rumah dan menyetir kendaraan pergi.

Alex berusaha untuk mengucapkan sesuatu untuk membuat mereka berhenti, namun ia tak dapat menggerakan tubuhnya secara normal. Semuanya masih terasa seperti mimpi

Alex kembali duduk dan menenangkan pikirannya. Perhatiannya tertuju kepada kotak TV dan Alex mengenggam remote dan memutar siaran berita. Disitu ia melihat seseorang melaporkan sebuah berita, dalam sebuah sisi nampak hari dan waktu yang menunjukan pada sebuah tanggal 1 Desember 2019. 30 hari sebelum akhir zaman datang.

Alex tertegun sejenak… mengingat kata-kata dari sosok bayangan abu-abu itu ia kemudian menyadari bahwa ia mendapatkan kesempatan kedua.

Alex kemudian tersenyum kecil..

"Kali ini semua akan berbeda"