"Musuh yang datang banyak sekali!" Kata Yuna yang merasa amat bersemangat.
"Robot-robot itu dibuat dengan amat baik," Kata Akira. "Sampai-sampai bisa melompat setinggi itu."
"Semuanya bersiap menyerang!" Teriak Yuna.
"Baik!" Kata Ako, Akira, dan si kembar Narutaki.
Yuna, Ako, Akira dan si kembar Narutaki menyerang pasukan robot yang bergerak di pantai danau Mahora. Ako, Akira dan si kembar Narutaki menyerang dengan cara yang normal yaitu dengan menembak para robot itu dari jarak yang aman. Tapi tidak dengan Yuna sedang dalam keadaan yang terlalu bersemangat. Yuna menggunakan dua buah pistol sihir berukuran kecil dan menyerang para robot itu dari jarak dekat dengan keakuratan dan presisi yang hebat. Ditambah dengan kegesitan dari tubuhnya yang terlatih karena ia adalah anggota dari klub basket, membuat Yuna menjadi target yang sulit untuk diincar oleh para robot itu.
Ketika Yuna melihat keempat temannya akan terkena serangan dari 6 buah robot yang mengelilingi keempatnya.
"Jaculetur!" Dengan cepat Yuna menghabisi keempat robot itu.
"Yuna hebat!" Kata si kembar Narutaki.
"Ahahaha masalah kecil!" Kata Yuna.
"Yuna kamu tidak boleh senang dulu coba lihat di belakang kita," Kata Ako memperingatkan Yuna.
Yuna membalikkan kepalanya ke arah belakang dan ia melihat ada lebih banyak robot yang mengincar mereka berlima.
"Lucky! Point tambahan untukku!" Kata Yuna.
"Para robotnya kok datang terus, ya?" Kata Akira.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kemampuan Yuna lumayan juga aru," Kata Gu Fei yang memperhatikan Yuna dari jauh.
"Para Onee-san dari kelas 3-a boleh juga," Kata Camo yang melayang di dekat Gu Fei.
"Tapi ada sekelompok Spider Droid yang akan menyerang tuh," Kata Asuna yang melihat ke arah musuh menggunakan teropong. "Apa kita harus segera bergerak sebagai Hero Unit?"
"Tampaknya begitu Asuna-san," Kata Setsuna. "Kemampuan para peserta yang ada terbatas hanya untuk menghadapi para Tanaka yang jumlahnya lebih banyak."
"Setsuna benar aru," Kata Gu Fei. "Mustahil bagi para peserta itu untuk mengalahkan spider droid yang jauh lebih besar dan kuat dari para Tanaka."
(Tanaka adalah robot pria berotot yang Chao ikut sertakan di Mahora Budokai)
"Tapi kalian harus menunggu waktu yang tepat," Kata Camo. "Kalau kalian tiba-tiba langsung menghajar kumpulan spider droid itu, maka para peserta akan menganggap kalian bertiga sebagai musuh yang akan merebut point."
"Baik!" Kata ketiga gadis itu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Blaaaaaaaaaar!" Laser yang keluar dari spider droid mengeliminasi banyak peserta.
"Datang kumpulan spider droid!"
"Musuhnya terlalu kuat! Mau pakai Bazooka juga tidak mempan!"
"Jumlah robotnya terlalu banyak," Kata Yuna yang akhirnya merasa lelah dan turun semangatnya.
"Kita terdesak," Kata Akira.
"Robotnya ada banyak sekali mustahil bagi kita untuk mengalahkan semuanya!" Kata Ako.
"Kita gagal dapat hadiah dong kalau begitu!" Kata Si kembar Narutaki.
Gu Fei, Setsuna dan Asuna yang merasa kalau waktunya sudah tepat untuk membantu dan akhirnya ketiganya pun melompat ke arah para spider droid itu.
"Kita maju Asuna-san, Gu Fei!" Kata Setsuna.
"Ya," Kata Asuna.
"Oke aru," Kata Gu Fei.
"Yuna mundurlah!" Teriak Asuna.
"Eh," Yuna terkejut ketika ia melihat Asuna memakai cosplay seorang ksatria wanita yang memakai armor di lengan kirinya.
Begitu Asuna tiba di depan Yuna, Asuna langsung membelah salah satu dari spider droid menjadi dua menggunakan Ensis Exocizans pedang anti sihir andalannya. Membuat Yuna merasa shock.
Di sebelah Asuna, Setsuna yang memakai pakaian Nekomimi kimono maid yang ia gunakan di saat Mahora Budokai. Langsung membelah spider droid dalam jumlah yang lebih banyak dari Asuna menggunakan tehnik Hyakuretsu Okazan (Tebasan seratus kelopak bunga sakura).
"Apa!" Sekali lagi Yuna merasa shock melihat Setsuna yang tiba-tiba muncul dan menghancurkan robot dalam jumlah yang lebih banyak dari Asuna.
Setelah Asuna dan Setsuna selesai menghabisi para spider droid yang menyerang mereka berdiri di atas bangkai dari spider droid sambil melakukan pose keren membuat Yuna merasa sedikit kesal karena ia kehilangan poin yang penting.
"Maaf membuatmu menunggu Yuna," Kata Asuna.
"Asuna!?Apa yang sudah kau lakukan! Kenapa kau dan Setsuna malah menebas robot-robot yang memiliki poin tinggi itu!" Yuna berteriak keras dengan air mata yang menetes karena ia merasa kesal akibat Asuna dan Setsuna yang ia anggap menghalanginya mendapat poin. "Gara-gara kalian berdua aku jadi tidak bisa mendapat tambahan poin!"
"Kok, kamu ngomong begitu, sih," Kata Asuna. "Kami berdua adalah Hero Unit tahu sudah tugas kami untuk mengalahkan musuh yang terlalu tangguh!"
"Hero Unit?" Kata Yuna. "Apa kau dan Setsuna hendak melakukan idol debut?"
"Kami berdua tidak melakukan idol debut!" Kata Asuna yang merasa kesal dengan kebodohan Yuna. "Apa kamu tidak membaca pamflet yang diedarkan!?"
"Ah benar juga," Kata Akira. "Di pamflet ditulis kalau akan ada karakter kuat atau Hero Unit yang bertugas untuk membantu kalau para peserta mengalami kesulitan."
"Eh, curang!" Kata Yuna. "Berarti Setsuna dan Asuna akan mendapat banyak sekali poin."
"Kami hanya ada untuk membantu dan memeriahkan Survival Game," Kata Setsuna. "Jadi kamu tidak usah khawatir Yuna."
"Eh, begitukah," Kata Yuna. "Syukurlah kalau begitu."
"Karena itulah Yuna tolong urus musuh yang tersisa di tempat ini," Kata Asuna. "Aku dan Setsuna-san akan mengurus musuh di tempat lain."
"Ayo kita pergi Asuna-san," Kata Setsuna.
"Oke Setsuna-san!" Kata Asuna.
"Asuna, Setsuna! Tunggu aku aru!" Kata Gu Fei.
"Ah, Asuna tunggu dulu!" Kata Yuna.
"Kok Asuna dan Setsuna bisa melompat setinggi itu, ya," Kata Akira. "Sulit dipercaya."
"Mereka pasti pakai trik tertentu makanya mereka bisa melakukan hal yang mustahil macam itu," Kata Ako.
"Ah, aku juga ingin melakukan hal yang keren seperti yang mereka berdua lakukan!" Kata Yuna. "Tapi aku juga ingin mendapat hadiahnya!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Kepada para peserta seperti yang kalian lihat setelah muncul musuh yang sulit untuk ditaklukan para Hero Unit datang untuk membantu!" Kata Kazumi. "Bekerjasamalaj dengan Hero Unit yang punya daya tempur tangguh incarlah nilai tertinggi dan lindungilah World Tree!"
"Berkat adanya Survival Game ini kita bisa menggunakan kekuatan sihir kita sesukanya!" Kata Mei Sakura yang menghabisi Tanaka yang hendak menyerangnya.
"Jangan banyak bicara Mei! habisi saja robot mesum yang mengelilingi kita!" Kata Takane yang memakai puppet shadow miliknya untuk menghancurkan Spider drone yang menyerangnya.
"Sepertinya Takane masih stress dan trauma karena dibuat telanjang oleh Tanaka di Mahora Budokai," Kata Touko sambil menebas 5 buah Tanaka sekaligus.
"Begitulah Touko-Sensei," Kata Mei. "Onee-chan bahkan sampai mengigau di tidurnya."
"Kurasa setelah Mahora Festival selesai kau harus membawa Takane ke Psikolog, Mei," Kata Touko.
"Memang itu yang akan kulakukan Sensei," Kata Mei.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pusat Server Mahora Gakuen.
"Jumlah robot yang hancur sudah lebih dari 1000! Rencana berjalan dengan baik!" Kata Ran sang operator.
"Tanpa rencana dari Pak Kepala Sekolah kita tidak akan bisa berbuat apapun," Kata Profesor Akashi. "Rencana Chao Ling Shen terlalu menakutkan."
"Emergency Emergency!"
"Ran apa yang terjadi?" Tanya Profesor Akashi yang terkejut dengan peringatan yang tiba-tiba muncul.
"Profesor Akashi ada yang menghack sistem keamanan sekolah!" Jawab Ran yang merasa amat panik.
"Seharusnya sistem keamanan sekolah tidak bisa dihack semudah itu," Kata Profesor Akashi. "Bagaimana caranya ada hacker yang bisa menerobos sistem keamanan Mahora Gakuen!"
"Siapapun yang menghack sistem keamanan sekolah dia bukan manusia!" Kata Ran. "Kekkai perguruan sudah menurun lebih dari 20 persen kalau begini terus kekkai perguruan bisa hancur!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di tepi danau Mahora, dari dalam danau Mahora mendadak muncul robot raksasa yang tingginya lebih dari 10 meter.
"Hei kalian berdua lihat itu!" Kata Madoka menunjuk ke arah danau.
"Ro-robot macam apa itu!" Kata Sakurako.
"Sampai-sampai memakai robot besar yang mirip Gundam," Kata Misa. "Sponsor Survival Games ini terlalu niat."
Di salah satu tenda yang disediakan untuk pertolongan pertama, Konoka menggunakan sihirnya untuk mengobati anak kecil yang kakinya terluka.
"Nah, lukamu sudah sembuh," Kata Konoka. "Kalau berjalan hati-hati, ya!"
"Terima kasih Onee-chan!" Kata anak kecil yang ditolong oleh Konoka.
"Ke-kemampuan sihirmu semakin meningkat Konoka," Kata Nodoka.
"Yah, aku banyak belajar dari Irisviel-san, Sakura-san dan Sella-san," Kata Konoka. "Mereka berdua benar-benar ahli dengan sihir penyembuhan!"
"Hei kalian berdua apa kalian nggak sadar kalau ada suara yang amat keras dari arah Danau Mahora?" Kata Haruna.
"Kau benar Haruna," Kata Chisame yang melihat ke layar laptopnya. "Coba lihat ke Live news school festival ini!"
"Itu robot besar yang dilihat oleh Shirou-kun dan Setsuna-san," Kata Yue.
Yue, Haruna, Chisame, Konoka dan Nodoka shock melihat robot raksasa dengan ukuran kurang lebih 30 meter muncul di permukaan danau Mahora dari layar laptopnya Chisame.
"Apa sebenarnya yang dipikirkan oleh Chao," Kata Yue. "Menggunakan robot raksasa seperti itu!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
" Ohohoho apa kau lihat Tohsaka Rin, aku mengalahkan musuh jauh lebih banyak darimu!" Kata Luvia sambil menggunakan kipas lipat miliknya untuk meledakkan banyak spider droid sekaligus. "Berkat kipas ini yang merupakan Artefak hasil dari pactioku dengan Shero, aku bisa mengalahkan musuh seperti apapun!"
"Diam kau Luvia!" Rin berteriak keras karena ia merasa amat kesal dengan Luvia yang terus meneruskan menyombongkan artefak barunya V fan Elementum. "Aku tidak peduli dengan Artefak bututmu itu! Artefakku Gemma Infinitum jauh lebih baik dari milikmu!"
Rin dengan Gemma Infinitum miliknya dan Luvia dengan V fan Elementum miliknya keduanya adalah Artefak sihir yang memiliki sifat menyerang dan bertahan tergantung penggunaanya. Dan kedua gadis itu menggunakannya dengan amat baik.
"Ah, mereka bertengkar lagi, deh," Kata Sakura yang memakai penampilan Rider. "Biarkan saja, deh!"
"Kamu sabar sekali menghadapi mereka berdua Sakura-dono," Kata Kaede yang mengenakan seragam ninjanya. "Kalau aku sih sudah pasti tidak akan bisa de gozaru."
"Aku sudah terbiasa Kaede-san," Kata Sakura. "Karena kami bertiga selalu bersama-sama sedari kecil."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hitenmitsurugi Ryu- Ryūkansen!" Shirou menggunakan tehnik dari Hitenmitsurugi yang sangat efektif ketika ia dikelilingi oleh musuh, karena teknik ini membuat pengguna berputar untuk menyerang ke segala arah. Ryukansen digunakan dengan cara menambah momentum dan gaya sentrifugal pada kekuatan ayunan pedang, yang kemudian diarahkan ke punggung atau belakang leher lawan.
Dan karena musuh yang Shirou lawan adalah robot, ia merasa kalau ia tidak perlu menahan diri dalam melakukan serangan.
"Shirou, ada robot raksasa yang muncul du danau Mahora," Kata Saber yang bergerak melawan para robot bersama dengan Shirou.
"Akhirnya kartu as milik Chao muncul juga," Kata Shirou yang baru saja selesai menebas semua robot yang mengelilinginya. "Ayo kita kesana Saber!"