Di atas atap gedung yang tidak jauh dari danau Mahora, Shirou dan Saber berhenti berlari untuk mengatur taktik yang tepat.
"Shirou, kenapa golem raksasa itu kepalanya mirip sekali dengan Ev*?" Tanya Saber.
"Aku juga tidak tahu alasannya Saber," Jawab Shirou. "Tapi yang aku heran kamu kok bisa tahu mengenai Ev*?"
"Itu karena Ayaka adalah penggemar berat Ev* yang ceritanya penuh tragedi dan kesedihan. Dan lagi, Natsumi dan Chizuru dipaksa menonton anime itu oleh Ayaka," Kata Saber sambil menghela nafas. "Ayaka sangat menyukai kisah cinta yang penuh dengan tragedi dan kesedihan, bahkan di kediaman Yukihiro kamarnya Ayaka penuh dengn novel tragedi romantis dan dvd blue ray dorama dengan tema yang sama."
"Ketua kelas benar-benar memiliki selera yang tidak terduga," Kata Shirou.
"Daripada itu Shirou, robot raksasa itu mau kita apakan?" Tanya Saber. "Apa aku harus memakai Excalibur untuk menghancurkannya?"
"Tidak usah Saber," Jawab Shirou. "Kalau kau memakai Excalibur, daya hancurnya terlalu besar. Lagipula apa kau lihat di depan para robot itu Seruhiko-Sensei dan pada guru penyihir dari Mahora menggunakan sihir untuk menghentikan gerakan robot itu, dan Takamichi menghancurkannya dengan menggunakan Iai Ken. Kita terlambat datang rupanya."
"Shirou berita di Net menyebutkan masih ada 2 robot raksasa yang muncul di tempat lain," Kata Saber. "Ayo kita ke tempat 2 robot itu saja."
"Kamu terdengar tidak sabaran sekali untuk menghancurkan robot itu Saber," Kata Shirou.
"Aku sudah lama sekali tidak melawan musuh yang kuat," Kata Saber. "Makanya begitu aku melihat robot raksasa itu aku merasa bersemangat, karena merasa bisa sedikit mengeluarkan keseriusanku setelah sekian lama."
"Yah, kadang aku juga merasa begitu, sih," Kata Shirou. "Yah, sebaiknya kita bergerak ke arah 2 robot lain. Aku yakin kedua robot yang tersisa masih belum hancur."
"Sebelum itu Shirou, aku bisa merasakan keberadaan seseorang yang sedang mengawasi kita dari jarak jauh," Kata Saber. "Dan dari frekuensi aura yang keluar dari tubuhnya, sepertinya orang yang mengawasi kita adalah Tatsumiya Mana."
"Yah aku tahu Saber Mana-san mengincar kita berdua dari jarak sekitar 300 meter dari sini," Kata Shirou. "Tapi kau tidak usah khawatir mengenai gadis setengah siluman berwajah tua itu."
"Memangnya kenapa Shirou?" Tanya Saber. "Kalau dia dibiarkan kita berdua bisa ada dalam bahaya!"
"Sebab potongan dari bayanganku yang sudah kutempelkan pada bayangannya saat ini sedang mengikat tubuhnya Mana sehingga dia tidak bisa bergerak," Jawab Shirou. "Aku sudah menempelkan potongan bayanganku kepada setiap musuh kita jadi kau tidak perlu merasa cemas Saber, yah walaupun apa yang bisa kulakukan dengan bayangan itu terbatas kalau jaraknya terlalu jauh denganku. Jarak yang kubutuhkan untuk mengontrol dan menghentikan gerakan orang yang kutanami potongan dari bayanganku adalah 500 meter, makanya aku sudah tahu sedari tadi kalau Mana-san mengawasi kita karena dia ada dalam jarak dari kontrol bayanganku."
"Kemampuan yang menakutkan," Kata Saber. "Ternyata Count Dracula yang tersegel di dalam UBW bisa berguna juga!"
"Alucard merasa tersanjung katanya dipuji oleh raja dari para ksatria," Kata Shirou. "Sayangnya saat ini dia sedang tidak bisa keluar karena pada Mahora Budokai aku terlalu lama menggunakan kekuatannya."
"Dia bisa juga memuji orang lain begitu," Kata Saber. "Yah sudahlah, Shirou ayo kita berangkat! Ada musuh super besar yang harus kita kalahkan!"
"Oke," Kata Shirou.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Pusat Server Mahora Gakuen.
"Apapun yang kita lakukan untuk memperkuat kekkai yang melindungi perguruan semuanya percuma," Kata Profesor Akashi. "Bagaimana kalau kita reset sistemnya!"
"Percuma aku sudah mencoba dan tidak berhasil," Kata Operator. "Kecepatan Hacker yang menyerang kekkai perguruan terlalu gila!"
"Ciih!" Kata Profesor Akashi yang merasa frustasi. "Sebenarnya seperti apa kemampuan dari kekkai perguruan!"
Di tempat tersembunyi yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali oleh Shirou yang sudah menanam potongan dari bayangannya pada Chao dan anggota kelompoknya.
Chachamaru yang sedang ada dalam mode super komputer, menyerang kekkai perguruan secara digital dengan kecepatan yang mengerikan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Syukurlah Takahata-Sensei sudah menghancurkan robot itu," Kata Konoka bernafas lega. "Aku merasa khawatir, kalau-kalau robot itu akan berjalan ke arah kita."
"Yah, tampaknya satu masalah sudah selesai," Kata Chisame. "Tapi masih ada 2 masalah baru di tempat yang berbeda, soalnya masih ada 2 robot raksasa lagi di tempat yang lain."
"Kita serahkan saja dua robot itu pada Shirou-kun dan Negi-Sensei!" Kata Haruna. "Tugas kita hanyalah sebagai pendukung dan back up kalau terjadi sesuatu di luar rencana."
"Tapi semua rencananya Shirou-kun itu benar-benar mulus dan hebat," Kata Nodoka. "Aku baru tahu kalau dia seseorang yang sangat ahli dalam membuat taktik."
"Sebenarnya Nodoka, yang membuat rencana dan taktik yang kita jalani saat ini adalah Rin-san," Kata Yue. "Karena tugas Shirou-san adalah sebagai pengumpul informasi dan petarung utama."
"Rin-san memang salah satu murid dengan nilai paling tinggi di sekolah sih," Kata Haruna. "Di ujian terakhir saja dia ada di urutan ke 2 di bawah Chao."
"Ngomong-ngomong Yue-chii darimana kamu tahu kalau Rin-san yang membuat semua rencana yang sekarang kita jalankan?" Tanya Chisame.
"Aku tidak sengaja menguping Shirou-kun dan Rin-san yang sedang membicarakan taktik yang tepat saat kita ada di villanya Evangeline," Jawab Yue.
"Kenapa tidak Rin-san saja yang memberitahukan taktik dan rencana yang sudah ia buat," Kata Nodoka. "Bukannya itu akan jauh lebih cepat?"
"Rin-san itu dari luar saja terlihat sebagai seorang siswi teladan," Kata Konoka. "Padahal aslinya dia itu seorang tsundere yang pemalu, makanya kemungkinan Rin-san menyuruh Shirou-kun yang memberitahu semua rencana yang sudah ia susun kepada kita semua, karena ia terlalu malu untuk mengatakannya sendiri."
"Tapi dia tidak malu-malu kalau soal Shirou-kun," Kata Haruna yang masih merasa merinding setelah menerima hukuman dari Rin. "Malah ia tampak sangat menakutkan!"
"Yah, kalau soal Shirou-kun sih itu pengecualian," Kata Konoka. "Karena aku juga akan berjuang keras melakukan apapun untuk memperjuangkan cintaku pada Shirou-kun!"
'Aku juga mau berkata hal yang sama dengan Konoka, tapi aku merasa hal macam itu terlalu memalukan untuk diucapkan makanya aku menahan diri! Hah sudahlah bukan waktunya berpikir yang bukan-bukan sekarang sudah waktunya aku melakukan tugas yang diberikan oleh Shirou-kun padaku,' Chisame berdiri dan melipat laptop miliknya kemudian memasukkannya ke dalam tas. Ia mengambil tasnya dan hendak berjalan kembali ke perpustakaan SMP Mahora, untuk melaksanakan tugas yang sudah diberikan kepadanya. 'Kalau aku tidak cepat dinding sihir yang melindungi perguruan akan runtuh oleh Chachamaru.'
"Lho, Chiu-chan kamu sudah mau pergi, ya?" Tanya Haruna.
"Ya, sudah waktunya bagiku untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Shirou-kun di perpustakaan sekolah," Kata Chisame. "Benar-benar merepotkan harus kembali ke tempat yang sama sekali lagi."
"Habisnya cuma perpustakaan sekolah yang bounded fieldnya setara dengan yang dipasang di Kediaman Emiya," Kata Konoka. "Jadi mau tidak mau kau harus kembali ke perpustakaan sekolah Chiu-chan, supaya kau bisa melindungi dinding sihir sekolah menggunakan Artefak milikmu."
"Ne-Negi-Sensei bilang dia akan mengirim orang untuk membantumu," Kata Nodoka. "Kira-kira siapa, ya?"
"Aku tidak tahu," Kata Chisame. "Tapi entah kenapa aku punya perasaan yang tidak enak mengenai orang yang akan dikirim oleh Negi-Sensei."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ketua kelas kenapa Negi-kun menyuruh kita ke perpustakaan sekolah, ya?" Tanya Makie.
"Karena Makie-san sudah tugas kita sebagai seorang murid untuk mengikuti apa yang diperintahkan oleh guru wali kelas," Jawab Ayaka. "Dan aku tidak mau ambil pusing karena aku akan melakukan apapun yang disuruh oleh Negi-Sensei yang sangat kucintai."
"Ketua kelas maksudku adalah isi dari perintah Negi-kun pada kita berdua!" Teriak Makie.
"Oh kalau itu, kita berdua disuruh membantu Chisame-san untuk membasmi virus komputer yang dikirim hacker ke pusat server Mahora," Kata Ayaka.
"Tapi ketua kelas aku tidak mengerti soal ilmu komputer, apa ketua kelas juga mengerti?" Tanya Makie.
"Cuma sedikit, dan kamu tidak usah khawatir karena Negi-Sensei bilang kalau Chisame-san akan mengarahkan apa yang harus kita lakukan untuk membantunya jadi kamu tidak khawatir Makie-san," Jawab Ayaka.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Ahahahaha ini robot ke 200 yang sudah kuhancurkan!" Kata Taiga. "Dengan begini aku menempati urutan pertama!"
"Su-sulit dipercaya Fujimura-Sensei bisa mengalahkan spider droid dan para Tanaka yang mengelilinginya hanya dengan menggunakan Tora-Shinai," Kata Illya.
"Fujimura-Sensei memang abnormal sih," Kata Kuro. "Bahkan Touko-Sensei yang menjadi advisor klub kendo tidak bisa mengalahkannya!"
"Ditambah dia mengalahkan semua robot itu menggunakan shinai terkutuk itu membuat dirinya bisa mengalahkan semua robot itu dengan mudah," Kata Miyu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di atas langit yang tidak terlalu jauh dari gerbang Mahora Festival, Chachazero dan majikannya Evangeline sedang melayang di udara sambil menikmati sake.
"Ooh aku bisa terbang," Kata Chachazero. "Hebat sekali Chachamaru bisa menurunkan kinerja kekkai perguruan sampai serendah ini. Kalau mau melakukan sesuatu sekarang adalah saat yang tepat Master."
"Fuh," Evangeline sedang duduk dengan santai di atas sapu terbang miliknya sambil minum sake. Dan dia tampaknya tidak peduli dengan kata-kata Chachazero. "Jangan bicara tidak sopan begitu, pertunjukkan menarik akan segera dimulai, nih!"
"Hari ini aku cuma mau nonton dengan santai," Kata Evangeline. "Ayo kau minum juga sakenya Chachazero."
"Baik," Kata Chachazero.
Author Note: Support saya di Pa.treon.com/Raylight25