Sekarang gua berada di kosan gua untuk memikirkan jalan keluar pilihan yang rumit ini dimana lily suka sama gua apa lagi dia juga cantik di tambah ayah dia seorang pengusaha sukses dan dia akan mewariskanya ke gua di satu sisi gua masih suka emly sebab janji gua ada di dalam diri emly masih melekat apa yang harus lakukan untuk keluar di posisi gua sekarang apakah gua harus ninggalin dunia ini dengan menaiki roket ah nggak mungkin lah,sekarang kuliah gua mulai sedikit berantakan memikirkan soal cinta,dimana cinta yang belum sedikit pasti tentang apakah dia betah atau tidak apakah dia bisa memahami masalah kesalah pahaman atau tidak,sekarang gua pusing.
"arrrgh kok jadi gini,kenapa gua harus berada dalam lingkaran cinta dimana lily suka sama gua di tambah lagi ayah dia mau wariskan perusahaan dia di fikir itu demi kehidupan masa depan gua,di sisi lain gua masih suka sama emly janji gua terhadap emly belum sampai di situ,pusing gua," kata gua sambil mencari jalan keluarnya. kemudian gua berdiri mencari minuman dingin di dalam kulkas gua
"haah mending tenangin fikiran,dan gua akan berjalan lagi," kata gua.
ke esokan harinya di kampus,dimana lily menyapa gua lalu gandeng tangan gua di atas motor vespa antik gua.
"pagii," sapa lily
"eh lily pagi juga," balas gua.
"hmm kamu nggak masuk kelas," kata gua.
"hmmm nggak gua ingin dekat lo sebentar," kata lily.
"owww bdw apa nggak ada yang marah ni kalo lo meluk tangan gua seperti itu," kata gua untuk candaiin lily.
"ehmmm nggak,eh hubungan lo sama emly betul sudah udahan," kata lily.
"waduh,kalo gua bilang ia terus gua jalan sama emly lagi di lain waktu bisa nambah parah,huhuhu harus bagaimana gua," kata gua di dalam hati.
"eh kamu mala diam," kata dia sambil mukul tangan gua.
"oh heheh gua," kata gua kemudian lily berkata.
"kamu masih memikirkan emly ya," kata lily memasang wajah nya sedih.
"ehmmm nggak,nggak aku nggak mikiran emly lagi," kata gua sambil mengelus tangan dia supaya muka cewek yang sebenarnya tak ingin gua lihat yaitu ketika cewek memasang muka sedih dia.
"hmm beneran ni,janji sama aku jangan dekatin emly lagi," kata dia sambil mengeluarkan isyarat tanda WARNING di jidat gua.
"heh buset ujian apa lagi ini coba jangan dekatin emly lagi padahal ya gua masi suka tugas gua sebagai cowok dia belum selesai," kata gua dalam hati.
"kok diam lagi si,tu kamu masih cintakan sama dia," kata dia dan mulai lagi memasang muka cemberut dia biar di tidak cemberut gua cubit kedua pipi dia dan berkata.
"i'ia aku nggak dekatin dia lagi kok," kata gua sambil cubit pipi dia.
"awas ya," kata dia lagi tanda isyarat DANGER sudah keluar.
"ia'ia," kata gua.tanpa gua sadari dimana gua lagi sedikit bermesraan dengan lily ternyata emly melihat gua dan lily dari jauhan dengan memasang muka cemburu pas gua liat ke arah dia mala dia pergi masuk ke dalam kelas dia.
"hmm bukanya tadik itu emly," kata lily dimana gua masih perhatikan langkah kaki emly masuk dan menaiki tangga.
"lihat apa ayoo," kata lily.
"eh lihat orang," kata gua.
"orang nya siapa ayoo," kata lily.
"emly," kata gua jawab jujur dan tiba - tiba rambut gua di jambak oleh lily.
"iiii nyembelin sini kamu ," kata emly sambil jambak - jambak rambut gua.
"eeeh ia -ia ampun," kata gua
"huuuh serba salah aja gua," kata gua dalam hati dan dia berhenti dan menarik gua masuk ke kelas dimana dosen sudah tiba.
"hm hm,di kampus bukan tempat bermesraan di kampus itu tempat orang mencari ilmu paham," kata dosen profesor gua.
"ia'ia pak paham,kamu si tarik rambut gua sakit ndak enak tau di liatin sama prov" kata gua sambil senyum ke dosen gua
"kalian kenapa masih tinggal,masuk atau nilai IPK kalian saya kasih merah" kata dosen gua.
"i'ia pak ampun - ampun kami berdua masuk," kemudian gua dan lily naik ke tangga sambil memegang tangan lily.
"haah ," kata dosen gua yang kemudian menaiki tangga juga.
Jam istirahat 10 : 00
dimana gua masih dalam kelas dimana emly menghampiri gua.
"hmmmm selamat ya kamu sudah ada yang gantiin gua,"kata emly.
"hah maksdnya apa," tanya gua ke dia.
"huuuff soal lo katanya mau di jodohkan sama papa lily ya kan," kata dia memasang muka yang sedikit berbeda ketika gua masih pacaran sama dia.
"ooow soal itu,emang si gua mau di jodohkan tapi nanti di liat apaka jadi atau nggak," kat gua.
"oww gitu,oyah guaa punya sesuatu buat lo,"kata emly dimana memberikan sebuah kotak berukuran kecil ke gua.
"kotak apa ini," tanya gua tapi gua bisa nebak isinya adalah foto - foto gua bersama dia ketika gua masih pacaran
"lo buka aja bentar," kata emly dimana dia ingin pergi dari tempat dia duduk samping gua dan gua menahan tangan dia.
"issss apaan si megang - megang dan tahan tangan aku lepasin nggak aku mau keluar," kata emly yang memberontak untuk melepasin tangan gua yang lagi menahan dia.
"haah gua gak akan lepas ketika lo dengarin gua dulu," kata gua yang ingin mengatakan sebenar - benarnya yang terjadi dimana kata ini yang masih terpendam dalam diri gua.
"haaah gua nggak mau dengar dan lo kan udah punya calon dan kenapa lo masih ngejar guaaa,isss lepasin nggak," kata dia sambil mukul - mukul tangan gua.
"nggak," kata gua dan tiba - tiba reyhan datang.
"woy lepasin nggak tangan emly," kata reyhan dimana emly berada di rangkulan reyhan.
"eh lo dengar ya emly dan gua itu sudah mau merit liat," kata reyhan dimana reyhan memperlihatkan cincin pernikahan mereka.
"waaaa lo tega emly gituin sahabat gua asal lo ingat ketika roby nyalamatin nyawa lo di puncak lo itu hampir tewas tau nggak ketika lo hampit terjato,dan ituka yang lo balaskan, dan roby juga lah yang rengek lo ketika lo pingsan," kata rian.
"haaah emly kita keluar dari sini jangan dengarin mereka," kata reyhan yang dimana membawa emly keluar dari kelas gua.
"lo yang sabar brro," kata rian
"hmmm terimakasih ya bro," kata gua.
BERSAMBUNG !