Chereads / AKU BERJANJI / Chapter 6 - BAB 6 KEPERDULIAN TIDAK PUNYA BATAS

Chapter 6 - BAB 6 KEPERDULIAN TIDAK PUNYA BATAS

Hari ini gua di kampus yang sedang mencari sebuah buku materi kesukaan gua yaitu tentang berbisnis dan beberapa buku bacaan yang ringan ketika di baca tanpa harus banyak berfikir.Di dalam aku berjalan di setiap lorong tumpukan buku di dalam perpustakaan buku dan aku melihat ada seorang cewek lagi susah payah untuk menggapai sebuah buku yang ingin dia bacanya dan cewek itu melihat ke arah gua yang berdiri di samping dia dan gua cuman tidak nyangka di adalah emly.

"uggggh tinggi amat si bukunya," kata dia sambil loncat - loncat untuk mengambil buku itu.

"mari aku bantu," kata gua.

"ia,eh roby," kata dia yang melihat ke arah gua.

"hm kamu,eeee" niat gua mau membantu dia hilang seketika.

"tolong dong ambelin buku itu," kata dia yang menunjuk ke atas.

"huuuuf,aku nggak sampai," kata dia yang masih berusaha mengambil buku itu.Dengan perasaan yang sedikit tidak tega gua memutuskan membantunya.

"biar aku mengambilkanya untuk kamu," kemudian gua mengambilnya.

"yeeeee,ehmm makasih," kata dia sambil meluk aku.dan

"eh kamu apa-apaan kamu jangan meluk aku bentar ada yang liat gimana," kata gua yang melepaskan pelukan dari dia.

"ups sorry,hmmm," suasana jadi canggung

"eee aku cari tempat dulu," kata gua yang nyari tempat untuk membaca buku.

"kamu mau baca buku dimana," kata dia yang mengikuti gua.

"eeee,disini," kemudian gua duduk di kursih dan meletakkan buku gua di atas meja.

"kamu suka baca buku juga," kata emly.

"ia kenapa," tanya gua balik.

"hmmmmm gua senang lo tau nggak gua suka juga baca buku," kata emly.

"ow gitu," kata gua sedikit cuek ke dia.

"ia,kamu suka baca buku apa," tanya dia lagi.tiba -tiba gua kesel sama dia karena dia bertanya terus ke gua sampai-sampai gua gak konsen baca buku.

"haaaah lo bisa diam nggak," tiba - tiba emly terdiam.

"ya,ya baiklah," kata dia kemudian dia sedikit sedih ketika gua bentak.

"gua mau fokus baca buku,lo nanya - nanya mulu ke gua berisik tau nggak," kata gua yang memarahin dia.tiba -tiba emly pergi dari tempat gua duduk sambil menangis meninggalkan gua.

"hu hu," tangisan dari emly pergi meninggalkan gua.

"yaaah bagusla," kata gua sambil melanjutkan membaca bukunya.

TRING TRING TRING

"Siapa lagi sih ini nelfon,"

aldo

"haaah,ya halo," kata gua

"wuis santai brro," kata aldo

"lo kenapa brro seperti sudah emosi," kata aldo lagi

"lupaiin aja,lo nelfon gua perlu apa," kata gua lagi.

"hm,jadi gini sebentar siang itu kita latihan futsal," kata aldo.

"hm ok," kata gua

"lo dimana sekarang," tanya aldo.

"gua,gua ada di perpus kampus baca buku," kata gua.

"oh gitu,gua tunggu lo brro sama teman - teman yang lain," kata aldo.

"ya," jawab gua.

"ok" balas aldo lagi.

tut terputus.

Di siang hari gua sampai di lapangan yang sering gua tempati bermain bersama sahabat gua.

"haloooo brro," sapa dari ardi.

"gimana kabar lo brro," tanya ardi.

"gua baik," jawab gua

"eh gimana kalo sekarang langsung masuk lapangan," kata ardi lagi.

"ok brro," kemudian gua masuk dalam lapangan menunggu giliran gua di panggil untuk bermain sepulu menit kemudian akhirnya gua bermain sama teman -teman gua .

di pertengahan gua main futsal gua melihat emly berdiri di pinggir lapangan sambil memegang botol air minum di temani salah satu sahabat dia yaitu lily.

"ayooo," teriak lily.

tiba - tiba bolah mengarah ke mereka berdua entah siapa yang akan kena bola

BUGG!.

Bolah mengarah ke muka emly kemudian dia pingsan karena hantaman bola yang sangat keras

"WOYYYY kalo nendang bola harus hati - hati," teriakan dari gua ke pemain lawan gua dimana gua cepat-cepat menghampiri emly dimana lily kaget melihat emly

"emly bangun" kata lily.

"roby emly gimana ni," kata lily lagi.

"hah tenang aja gua akan mengurus nya," kemudian gua mengangkat nya ke luar lapangan dan gua baringkan dia ke atas kursih sambil memegang pipi dia.

"emly bangun," kata gua sambil mengusap pipi dia tak lama kemudian emly terbangun dan kemudian dia duduk.

"haaah syukurlah kalo kamu sudah sadar,"kata gua sedikit khawatir.

"hm tadik aku kenapa," tanya emly.

"oh hmm kamu tadik itu kena bola," kata gua

"hmm gimana kepala kamu masih pusing,"tanya gua lagi sambil memegang kepala dia.

"hmmm ia,aku ada sesuatu buat kamu," kata emly sambil mengajak aku keparkiran.

"apa yang kamu mau kasikan ke gua," kata gua penasaran.

"hmm ni buat kamu," kata dia sambil senyum menyerahkan sebua kotak sepatu.

"sepatu," kata rian.

"yaa ini sepatu bola isi kotak ini hmm kamu terima ya," kata emly sambil tersenyum lagi kepada ku apakah ini sebuah senyuman di buat nya kenapa dia senyum kepada aku dan memberikan sebuah hal spsial menurut aku berharga padahal dia suka sama cowok lain.

"beneran ini buat aku," kata aku sedikit ragu untuk menerimanya gua takut sebuah permainan cinta.

"ia ini buat kamu,hmmm kamu terima ya," kata dia yang menyerah kan nya ke gua.

"makasih," kata gua

"hm nggak harus berterimakasih hmm ini sebenarnya tanda aku," kata emly yang terputus dimana rian menyenggol gua dengan membawa minuman dingin.

"gyus ini minuman dinginya" kata rian yang tersandung kaki nya lalu minuman dia pegang tumpah mengenai baju gua.

"roby baju kamu basa," kata emly.

"waaa gimana si brro kalo jalan hati - hati,"kata gua yang perhatiin baju gua basah

"maaf gal sengaja," kata rian

"haaah ya udah,tadik lo bilang apa," tanya gua kembali soal kata dia terpotong tadik.

"oh ehmmm aku' aku mau pulang heheh," kata emly tiba- tiba gugup.

"ow gitu,kalo begitu gua terimakasih sama kamu," kata gua dan lalu emly menaiki motornya lalu pergi.

BERSAMBUNG !