Chereads / AKU BERJANJI / Chapter 4 - BAB 4 HARI MEMORY 3

Chapter 4 - BAB 4 HARI MEMORY 3

Di saat - saat hujan redah tetab dinginya masi terasa kabut tebal menyelimuti pandangan kami berdua yang lagi berjalan di belakang teman - teman gua dan teman mily sesekali babi hutan lewat dengan berlari sontak mily kaget kemunculan secara tiba - tiba babi hutan itu.

"iiih apaan tadik itu lewat," kata mily yang kaget yang bersembunyi di samping bahu aku.

"itu babi hutan," kata gua.

"babi hutan,tapi kok gedek amat," kata dia lagi

"dah yang jelas babi nya udah pergi kok,kita lanjut jalan lagi yuk," kata guà.

"hm ayuk," kata emly.

perjalanan masih berlanjut dan kemudian.

"gyuusss sebelah sini kita sudah sampai," teriak ardi sambil melambaikan tangan kemudian yang lain menghampiri ardi termasuk gua dan emly.

"waaah bagus banget dan tinggi amat, baru pertama kali ini aku mau daki gunung setinggi ini," kata emly.

"hmmm emang kamu baru pertama kali daki gunung setinggi ini," tanya gua.

"ia," jawab dia.

di kabut yang tebal di depan samping kita jurang menambah ardenalin saya untuk memanjat bukit.Aku melihat ke arah mily yang lagi memperhatiin kedalaman jurang itu.

"Mily,kamu meliat apa?" tanya aku dimana mily memperhatiin kedalaman jurang itu.

"eh kaget,ini jurang nya dalam amat ya," tiba - tiba angin kencang berhembus sampai- sampai topi dia kenakan terbang.

Furrrrff.

"eh topi aku," kata emly yang melihat topi dia terbawa oleh angin dan jatuh ke dalam jurang.

"yaaa," kata dia sedikit sedih karena topi kesayangan dia hilang.

"hmmm gak usah sedih bentar aku beliin yang baru," kata gua karena tidak tega melihat emly bersedih.

"hmmm," kata dia.

"yah udah yuk kita lanjut jalan lagi," tiba - tiba tanah yang di injak mily amblas sampai - sampai mily terjatuh.

"Robyy," teriak emly yang memegang di batang akar pohon dengan menggunakan satu tangan yang tebal tetapi akar itu bisa - bisa saja akan patah.

"Emly bertahan," kata gua yang panik kemudian gua menunduk untuk meraih tangan dia yang sebelah.

"robyy,"

"dikit lagi," kata gua yang berusaha mencoba meraih tangan dia.

"Raih tangan aku," kata gua yang takut kehilangan emly.

TAAK! Akar pohonya patah kemudian emly teriak.

"Robyy,"

"dapat,"

"Hmmmm pegang yang erat jangan sampai terlepas," kata gua yang memegang erat tangan dia.

"ayoooooo naikkk," dan akhirnya emly bisa tertarik juga dan dia berbaring di atas tubuh aku,dimana jaket yang di kenakan masih dia pakainya dan teman -teman yang lain menghampiri kami.

"eeee ada apa ini," kata siska. yang melihat posisi kami yang tak wajar.Kemudian gua bangun dan menyampingkan emly yang lagi pingsan dan berbaring ke tanah lalu gua jelasin ke mereka untuk menghindari tuduhan.

"tadik itu,tanah yang di pijaki emly amblas dan emly terjatuh," kata gua yang berbicara jujur.

"haaaaa yang benar," kata siska yang kaget lalu menghampiri emly lagi masih berbaring di tanah dan melihat tangan dia berdarah sedikit.

"ia lalu dia berpegangan di akar pohon tebal tak lama kemudian akar pohon yang tebal itu patah dan emly hampir jatuh dalam jurang,entah apa yang akan terjadi ketika gua lambat menangkap dia," kata gua lalu mendekati emly yang lagi masih pingsan.

"sepertinya dia kaget dengan kejadian tadik," kata gua dan kemudian gua merengek dia sambil dia tak sadarkan diri.

"mungkin di perjalanan nanti dia akan sadar," kata gua sambil merengek nya kembali.

"haah kamu memang cowok yang baik rob," kata siska menepuk pundak gua.

"jangan sampai dia pergi,"kata siska yang memberikan pesan ke gua lalu dia melanjutkan perjalanan dia bersama rian.

"hmmm pesan ya," kata gua sambil senyum - senyum,kemudian gua melanjutkan perjalanan.Di perjalanan yang menanjak dan hembusan angin yang cukup kuat aku memakai penutub hidung gua biar debu tidak masuk ke hidung gua . Perjalanan menanjak masih panjang untuk di tempuh puncak nya sesekali aku menengok kebelakang melihat kondisi emly suatu keajaiban menurut gua dimana mata dan kening dia gerak- gerak menandakan dia sudah sadar.

"Selamat bangun putri tidur," kata gua

"hmmm kita dimana,"tanya dia.kemudian gua kembali tersenyum dan berkata.

"sekarang kita di perjalanan menanjak,"kata gua yang masih merengek dia.

"oh kamu jangan lupa tutub hidung kamu karna angin nya cukup kencang," kata gua.

"Apaaa," kata dia tidak mendengar ucapan gua karena angin kencang di tambah gua menutub mulut gua kemudia membukanya.

"Aku bilang kamu make masker kamu karena angin nya cukup kencang dan di tambah lagi debuh berterbangan," kata gua dan menutub kembali mulut gua.

"hmmm ok," kata dia kemudian dia memakai masker dia.

"sudah," kata dia.

"bagus,wusssss anginya," kata gua yang berusaha melawan kencang nya angin.di tengah angin yang kencang boby melihat ke belakang dan melihat ke arah gua dan emly.

"kamu tidak apa - apa," teriakan dia.

"haaaah guaaaa gak dengar," kata gua yang tidak mendengar ucapan dari boby.Kemudian boby membuka penutub mulut dia.

"guaaaa bilang kamu tidak papa," teriakan kedua dari boby kemudian gua membalasnya.

"iaaaaa gua gak papa," teriakan dari guaa kemudian menutub kembali penutub hidung gua.

"bagusssss,hati - hati," teriakan dari boby.

kemudian gua melanjutkan perjalanan gua.

BERSAMBUNG !