"Baik, Dok. Terima kasih atas penjelasannya," ujar Rania pada Dokter yang memeriksa Maharani.
Sementara itu, Bara masih terdiam di tempat duduknya.
Dokter yang memeriksa Maharani menganggukkan kepalanya pada Rania. "Kalau begitu saya permisi dulu. Saya harus menghubungi Dokter spesialis terkait untuk prosedur yang harus dia jalani."
Rania menganggukkan kepalanya sembari tersenyum simpul. Dokter yang memeriksa Maharani pun akhirnya pergi meninggalkan Bara dan Rania.
Tidak lama kemudian, Perawat muncul dari dalam ruang pemeriksaan sambil mendorong brankar tempat Maharani berbaring. Bara hanya bisa menghela napas panjang ketika melihat wajah pucat Maharani melintas di hadapannya.
Rania segera merangkul Bara.
"Kalau aku tahu dia sedang hamil, aku pasti paksa dia untuk melepaskan kasus Gunawan," ucap Bara dengan suara yang sedikit bergetar. Ia kemudian tertunduk sambil meremas kepalanya.