"Ga, Arga!" seru Reno melalui sambungan interkomnya dengan Arga. Tidak ada jawaban. Hanya terdengar suara desah nafas Arga sebelum akhirnya sambungan itu mati sepenuhnya.
Setelah itu, Reno segera mengalihkan sambungannya untuk menghubungi Bara dan Ben yang berada tidak jauh dari gedung tersebut. "Bara! Ben!" ujar Reno setengah berteriak.
"Pelan-pelan, suara lu bikin kuping gue sakit," sahut Ben sambil menggerutu. "Ada apa?"
"Arga. Sambungan dari Arga tiba-tiba putus setelah dia masuk ke kamarnya Agam. Salah satu dari kalian harus ngecek situasinya," terang Reno.
"Oke, gue ke sana," sahut Bara.
"Gue nyusul," timpal Ben.
"Sama ada satu masalah lagi—" ucap Reno ragu-ragu.
"Ada masalah apa lagi?" tanya Bara.
"Maharani dan partnernya juga ada di hotel itu. Gue ngga tau apa yang mereka lakuin di sana. Tapi yang jelas, tadi Maharani sempet ketemu sama Arga," ungkap Reno.
Bara mendesah pelan. "Minta anak buah Bang Ojal buat mengalihkan perhatian mereka."