Agung mengernyitkan dahinya dan menatap Maharani tidak percaya. "Lu ngomong apa barusan?"
"Lu balik sendiri aja." Maharani mengulangi perkataannya pada Agung. "Tapi, sebelumnya anterin gue dulu. Gue mau beli beberapa barang."
"Lu mau ngapain?" tanya Agung.
Maharani mendengus kesal dan melirik ke arah mobil milik Bara yang terparkir tidak jauh dari mobil patroli yang ia gunakan. "Dapetin informasi."
"A, saya pamit, ya," sela pemuda yang mengantar Agung.
Agung segera menoleh pada pemuda tersebut. Ia tersenyum pada pemuda tersebut. "Iya, A. Makasih, ya."
Pemuda itu mengangguk dan segera meninggalkan Agung bersama Maharani. Begitu pemuda itu menjauh, Agung kembali mengalihkan perhatiannya pada Maharani. "Lu mau apa tadi? Ngumpulin informasi? Kemaren aja lu ditolak mentah-mentah sama dia."
"Itu kemarin," sahut Maharani. "Sekarang gue punya kesempatan," lanjutnya dengan senyum yang terkembang.
-----