Ari Wicaksana menyambut Guntur yang baru turun dari motor trailnya dengan sebuah senyuman lebar. "Wah, sudah lama saya tidak kemari. Kamu sudah kelihatan bugar seperti ini," ujar Ari sembari berjalan menghampiri Guntur.
Guntur melepaskan helm yang ia kenakan dan menyapa Ari. "Villa kamu nyaman juga ternyata."
Ari berdecak pelan mendengar perkataan Guntur. "Kamu tidak menyesal, kan, sudah saya sembunyikan di tempat seperti ini."
Guntur menanggapi ucapan Ari dengan menyunggingkan senyum di salah satu sudut bibirnya. "Pasti ada sesuatu yang membuat kamu ke sini."
"Tentu saja. Saya tidak akan ke sini dengan tangan kosong," sahut Ari.
"Apa ini sudah saatnya saya untuk keluar?" tanya Guntur.
Ari tidak menjawab pertanyaan Guntur dan malah memberikan sebuah amplop mewah berbahan beludru berwarna hitam padanya.
Guntur menerima amplop tersebut sembari menatap keheranan ke arah Ari. "Apa ini?"
"Buka saja sendiri," sahut Ari.