"Kenapa lu ngga bilang sama gue, kalo lu jadi Polisi pertama yang datang ke TKP setelah penembakan itu," seru Maharani sambil setengah berteriak pada Agung di telpon.
"Ya, maaf. Gue tiap inget kejadian itu, rasanya pengen menghilang aja dari muka bumi. Kenapa harus gue yang masih bau kencur ini ditugasin ke sana?" sergah Agung. "Kalo gue inget kejadian di rumah sakit waktu korban meninggal, gue selalu merasa bersalah."
"Memang ada kejadian apa?" tanya Maharani penasaran.
"Ya, pokoknya setiap kali gue inget itu, gue selalu merasa apa yang terjadi itu karena kesalahan gue. Karena gue kurang teliti, akhirnya penembakan itu terjadi," aku Agung.
Maharani menghela napas panjang mendengar pengakuan Agung. "Lu ngga bisa nyalahin diri lu terus, Gung. Daripada lu terjebak dalam penyesalan yang ngga ada ujungnya, kenapa lu ngga minta Atasan lu buat ngirim lu ke sini? I need my old partner."
"Buat apa gue ke sana? Emangnya kasus lu sama kasus gue saling terkait?" sahut Agung.