Pak Angga melirik Hanggono yang kini sedang duduk di ruang kerjanya. Hanggono terlihat sangat tenang menyeruput teh yang disajikan untuknya.
"Anak buah kamu kenapa bertindak tanpa perhitungan begitu?" tanya Pak Angga pada Hanggono.
Hanggono meletakkan cangkir tehnya lalu menghela napasnya. "Kalau tidak begitu, salinannya akan berbahaya buat kita berdua."
"Lalu sekarang? Apa anak buah kamu berhasil mendapatkan salinannya? Ngga, kan."
"Ya, mereka sedikit tidak becus menjalankan tugasnya," sahut Hanggono.
"Karena ketidakbecusan mereka, sekarang Bara dan Damar pasti akan lebih waspada."
"Ya, saya tahu."
"Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?"
Hanggono mengangkat bahunya. "Kalau kita tidak bisa mendapatkan salinan itu, berarti kita harus memusnahkannya apapun yang terjadi."
"Kamu mau menyuruh orang lagi untuk memusnahkannya?"
"Ya, mau bagaimana lagi. Atau kamu punya ide lain?"