"Sudah saya duga ada orang lain di dalam ruangan Angga tadi, tapi Angga tidak mau mendengarkan," ujar seorang pria yang kini berdiri di hadapan Bara, Ben dan Damar.
Damar mengenali suara orang tersebut. Ia adalah orang yang tadi berbicara dengan Pak Angga diruangannya. Damar kemudian berbisik pada Bara. "Dia kayanya orangnya Hanggono."
Bara menatap orang yang ada di hadapannya. Ketiganya tidak bisa berbuat banyak karena orang yang ada dihadapan mereka memegang senjata tajam.
"Serahin yang lu bawa itu." Ia meminta tas ransel milik Ben. "Pasti kalian abis ngambil sesuatu di ruangannya Angga."
Ben terus memegangi tas miliknya. Ia saling tatap dengan Bara dan Damar. Mengingat di dalam tasnya terdapat barang-barang yang cukup untuk menjatuhkan seseorang jika ia mengayunkan tasnya ke arah orang tersebut.