"Anak itu, semakin berani saja dia," gerutu Pak Haryo ketika Arga menutup telponnya.
Pak Haryo sedikit kesal karena Arga tiba-tiba mematikan sambungan telponnya. Tetapi ia bisa sedikit memaklumi sikap Arga, karena saat ini ia sedang diburu waktu untuk menjalankan tugas yang sudah diberikan Bara untuknya.
"Bagaimana, Pak?" tanya Rania.
"Kamu tidak perlu khawatir. Ternyata Bara sudah punya rencana sendiri. Orang-orangnya sedang bergerak sekarang."
Rania menghela napas lega. "Syukurlah. Kira-kira kapan Bara akan dikeluarkan?"
"Untu itu saya belum tahu, karena Polisi pasti akan menyelidik galeri untuk mencari bukti. Dan sampai mereka selesai menyelidiki, sepertinya Bara akan ada di dalam tahanan."
Rania kembali berubah cemas. "Padahal belum lama ini dia baru keluar dari rumah sakit. Tapi, sekarang harus berhadapan dengan hal seperti ini."
"Sudah, kamu tidak perlu khawatir. Kita berdoa saja semoga Bara bisa cepat keluar dari tahanan."