Bara memandangi Rania yang lebih banyak diam selama perjalanan mereka pulang. Jarak dari kantor MG Group ke apartemen Bara yang hanya sebentar, terasa lama karena Bara merasa tidak nyaman dengan sikal diam mamanya. Jelas Pak Angga sudah berbicara sesuatu yang mengusik Rania.
Bara kembali menggenggam tangan Rania. "Everything's okay, Mam?"
Rania menganggukkan kepala sembari mengedipkan matanya. "Yes."
"Tapi, dari tadi Mama kelihatan lagi memikirkan sesuatu," sahut Bara. "Apa ini ada kaitannya sama kedatangan Eyang Angga di ruangan Pak Agus tadi?"
Rania menggeleng pelan. "Ngga, dia cuma berpesan agar Mama menikmati masa reuni Mama sama kamu."
Bara menghela napasnya. "Jadi, kata-kata itu yang bikin Mama diam aja daritadi?"