Bara membuka matanya. Ia mengawasi sekitarnya. Ia berada di ruangan yang sepenuhnya berwarna putih. Bara mengangkat tangannya. Ia memperhatikan kulitnya yang berkilau ditembus cahaya.
"Gue ada dimana?"
Bara lalu terduduk di ranjanganya dan memutuskan untuk turun dari ranjangnya. Ia melangkah ke sekeliling ruangan putih tersebut.
"Halo, ada orang?"
Tidak ada yang menjawabnya. Hanya gema suaranya sendiri yang menyahut pertanyaanya. Bara berhenti melangkah. "Apa gue sekarang udah mati?"
Bara menggelengkan kepalanya. "No, gue ngga boleh mati sekarang. Gue harus cara jalan keluar dari sini."
Bara berlari mengitari ruang putih tersebut yang seakan tidak ada habisnya. Ia terus berlari hingga ia mulai merasa lelah karena ruangan ini seperti mengurungnya dan tidak mengizinkannya untuk keluar. Bara membungkukkan tubuhnya untuk mengatur kembali napasnya. Ia memicingkan matanya begitu ia melihat sebuah lubang hitam kecil di ujung ruangan. Segera Bara berlari menuju lubang hitam tersebut.