"Bara, kita udah sampai." Maya menggoyang-goyangkan tubuh Bara untuk membangunkannya.
Bara menjawabnya hanya dengan sebuah erangan halus. Matanya masih tetap terpejam.
Maya kembali menggoyang-goyangkan tubuh Bara. Kali ini Bara sedikit bereaksi dan membuka sedikit matanya. Ia lalu menatap Maya dengan matanya yang masih setengah terbuka. Bara kemudian melemparkan senyumnya pada Maya.
"Lihat siapa yang ada di depan gue," gumam Bara.
"Hei, bangun. Kita udah sampai di apartemen lu." Maya menepuk pipi Bara pelan.
Bara menggamit tangan Maya yang menepuk pipinya lalu kembali menempelkan pipinya di telapak tangan Maya. Bara memejamkan matanya seraya menggesek-gesekkan wajahnya di telapak tangan Maya.
"Udah, Bara. Ayo, kita masuk," ajak Maya.
Bara tidak memperdulikan ajakan Maya dan terus bermain-main dengan lengan Maya.
Maya menghela napasnya, baru kali ini dia melihat tingkah Bara saat sedang mabuk. Maya berdecak pelan dan menarik tangannya.
Bara mengernyitkan dahinya. "Why?"