Bara dan yang lainnya tertawa melihat ruang tersembunyi yang ada di bawah bar Millenium. Mereka tampak seperti sekumpulan anak muda yang telah berhasil menemukan sebuah harta karun langka.
"Ini dulu bangunan peninggalan zaman Belanda, jadi wajar kalau ada bunkernya," terang Rico. "Udah gue rapihin jadi kalian bisa gunain ini. Kalau kalian butuh sesuatu, kalian bisa telpon ke atas pakai pesawat telpon yang udah gue pasang, kabel internet juga udah siap. Tapi, jangan harap handphone kalian dapat sinyal di sini."
"Perfect," gumam Bara. Dengan ketiadaan sinyal ponsel di dalam bunker tersebut, tidak akan ada yang bisa melacak keberadaan mereka jika mereka sedang berada di dalam bunker.
Reno memandangi dinding-dinding bunker tempatnya berada saat ini. Ia berjalan ke salah satu sisi bunker dan mengetuk-ngetuk dinding tersebut. "Gila, bangunan jaman dulu emang kualitasnya ngga main-main."
"Pintunya juga pintu baja," timpal Rico.
