Semakin hari kandungan Reka semakin besar. Anjela tak henti-hentinya bertanya apa adiknya udah matang apa belum. Kapan adiknya bakal keluar? adiknya cowok apa cewek. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang lain. Anjas semakin hari juga semakin cerewet tentang kehamilan Reka. Kadang Reka jadi heran, dia yang hamil kok malah suaminya yang repot.
Anjas suka sering bicara dengan perut Reka, menyuruh Reka mendengar lagu-lagu klasik. Katanya itu baik untuk perkembangan otak bayi. meskipun Reka tak menyukainya, tapi dia terpaksa harus mau mendengarkan lagu-lagu itu.
Anjas sangat menyukai jika melihat dan merasakan perut Reka yang bergerak-gerak.
"Sayang.. ini sikunya.. Sayang ini kakinya.... Woah.. dia nendang.... " Katanya dengan semangat. Entah dari mana Anjas mengetahui kalau itu siku atau kaki sang Bayi.
"Sayang.. kamu gak boleh duduk di dekat pintu! " Kata Anjas saat Reka duduk di dekat pintu. Reka hanya bingung.