Begitulah hari -hari Raysa selalu di hiasi dengan keusilan cowok itu, sehingga gadis itu telah terbiasa dengan hadirnya.
Bagas sebenarnya benar-benar menyukai gadis itu. Dia serius dengan perasaannya, namun sifatnya itu membuat Raysa meragukan perasaan tulus yang dimiliki Bagas.
Seperti hari ini, Bagas kembali berhasil membawa Raysa keluar, meski dengan sedikit paksaan seperti biasanya. Raysa sebenarnya tidak keberatan jika harus jalan bareng cowok yang satu ini, tapi kadang kala perbuatan Bagas membuat gadis ini menjadi malu karena menjadi pusat perhatian orang karena ulah Bagas yang tak masuk di akal sehatnya.
Pernah Bagas bernyanyi dengan suara cempreng nya, lagu romantis itu berubah menjadi malapetaka karena hampir setiap orang yang mendengar menutup telinga mereka dan hampir saja melempari cowok itu dengan sandal mereka, jika saja Raysa tidak buru buru membawa cowok itu menjauh dari orang - orang yang sedang ngamuk itu.