Chereads / Bayangan Hitam Masa Lalu / Chapter 25 - aku rela kamu tikam dari dahulu

Chapter 25 - aku rela kamu tikam dari dahulu

Fatih membersihkan diri ke kamar mandi, sementara Reka duduk di samping Mala dan memegang tangan mala sambil tersenyum lembut.

"Makasih banyak kak.. atas semuanya, dan aku mohon maaf atas ini" Kata Reka tampak menyesal.

"Aku yang seharusnya minta maaf... aku akan mundur agar kalian bisa bersatu " Jawab Mala lirih.

"Dia udah milih kak Mala" Kata Reka berusaha tersenyum.

" Lalu bagaimana denganmu? " Tanya Mala bimbang.

"Aku punya seorang anak.. dan anakku sangat menyayangi ayahnya.. aku tak ingin memisahkan mereka." Jawab Reka..

"Andai saja.... Kami tak menikah, apa mungkin kalian akan bersatu? " Tanya Mala lagi.

"Tidak.... aku akan berusaha mendapatnya " Jawab Anjas tiba-tiba.

Mala hanya tersenyum... dia membayangkan betapa beruntungnya Reka sangat dicintai oleh dua orang pria. Anjas dapat melihat ekspresi sedih di wajah Mala meskipun bibirnya tersenyum. Dia dapat mengetahui apa yang ada dalam pikiran gadis itu.

"Mala... nasib kita sama, kita sama-sama mengejar cinta orang yang kita cintai.. " Kata Anjas menatap Mala, sementara Reka hanya terdiam mendengar perkataan itu.

Fatih telah selesai membersihkan dirinya. Anjas dan Reka pamit pulang karena hari sudah larut malam. Kakek sudah menelfonnya dari tadi mencemaskan keadaan cucunya.

"Kami pulang dulu " Kata Anajas

Fatih mengantarkan Anjas dan Reka sampai ke pintu kamar itu

"Terima kasih banyak " Jawab Fatih.

"Jaga dia baik-baik" Kata Anjas sambil. menepuk bahu Fatih.

"Tentu saja.. aku akan menjaganya.. maafkan aku atas kejadian tadi" Kata Fatih menatap Anjas dan Reka bergantian.

"Hhhmm" Kata Anjas tersenyum sambil mengangguk. namun Reka tak bergeming.

"Re... " Kata Fatih penuh harap

"Ya... dengan syarat kamu akan selalu menjaganya " Kata Reka yang hanya di jawab Fatih dengan sebuah anggukan dan senyuman.

........

Setelah mereka pergi Fatih mendekati Mala dengan perasaan canggung, karena dia masih merasa bersalah atas kejadian malam itu.

"Mala.. "

"Mas... "

Mereka serentak berkata..

"Kamu duluan " Kata Fatih

"Aku.... aku akan mengurus perceraian kita secepatnya " Kata Mala sedih. Fatih sangat kaget mendengar hal itu. Entah kenapa dia merasa takut kehilangan Mala semenjak dia tak sengaja menikam gadis itu. Perasaan takut akan kehilangan itu tiba-tiba saja muncul saat itu. Dan saat Mala mengatakan akan mengurus perceraian mereka, Fatih kembali merasakan hal itu. Takut kehilangan. Apa mungkin kebersamaan mereka membuat Fatih tanpa sadar mencintai Mala?

"Apa kamu tak bisa memaafkan ku karena hal tadi? " Tanya Fatih cemas.

"Bukan itu Mas.. Tapi aku ingin kamu bahagia bersama wanita yang kamu inginkan. " jawab Mala lirih.

"Apa kamu tak mencintai ku? " Tanya Fatih lirih. hatinya benar - benar merasa sedih saat ini.

"Aku sangat mencintaimu, karena itu aku ingin kamu bahagia meski bukan denganku. Aku tak ingin kamu berubah menjadi orang lain. Aku ingin kamu menjadi Mas Fatih saat pertama kali aku mengenal mu. Pribadi yang lembut dan penuh kasih sayang. bukan seperti tadi.. seandainya kita tak bersama kamu tak ada halangan untuk bersama Reka. aku juga yakin kamu bisa menyayangi putrinya seperti anakmu sendiri. Jika aku tak ada diantara kalian, Reka pasti akan menerimamu bukan? " Kata Mala lirih, hatinya sangat sedih.

Fatih mengenggam tangan Mala dan mengusap rambut gadis itu.

"Maukah kamu memberikan kesempatan kedua untukku? Aku akan menjadi suami yang baik untukmu. aku akan berusaha membuatmu selalu tersenyum. Dan aku juga akan menjadikan kamu satu-satunya wanitaku. Ku mohon.. maafkan aku" Kata Fatih menatap Mala lembut.

Mala terdiam, mungkinkah hal itu bisa terjadi? Apa mungkin suaminya merubah perasaan begitu cepat?

Fatih menyadari apa yang dipikirkan Mala.. dan berkata..

"Aku akan berusaha untuk itu.. tolong berikan aku kesempatan kedua " kata Fatih lagi.

"Aku juga akan berusaha membuat kau mencintai ku dan tak akan bisa berpaling dari ku" Kata Mala tersenyum usil. Fatih tertawa mendengar perkataan istrinya itu.

"Terima kasih banyak " Kata Fatih , lalu mencium kening istrinya itu. Mala memejamkan matanya untuk meresapi ciuman pertama yang di berikan suaminya itu meskipun hanya di keningnya.

"Sudah... Kamu tidur saja.. sudah larut malam" kata Fatih

"Mas juga tidur ya.. " kata Mala lagi.

"Aku akan menjagamu di sini" Jawab Fatih sambil membelai rambut Mala.

"Kenapa tak di tempat tidur itu? " Kata Mala sambil menunjuk sebuat tempat tidur yang memang di sediakan untuk orang yang menunggui pasien.

"Sudah.. jangan cerewet.. tidur sana" Kata Fatih lembut sambil terus mengusap kepala Mala. Mala tersenyum dan berkata..

"Mas... "

"Ya... "

"Jika aku tau kau akan berubah dan mau menerimaku setelah menikamku.. aku rela kamu tikam dari dahulu" Katanya polos.

"Jangan ngawur... tidur sana.. " Kata Fatih kesal. Mala malah tertawa, melihat itu Fatih ingin mengerjainya dan berkata

"nanti jika kamu udah sembuh total aku bakal nikam kamu sama yang lain " Katanya tersenyum usil sambil menatap mata Mala tajam sehingga gadis itu langsung merona dan memalingkan wajahnya. 'Kenapa dia bisa mesum gini? ' Batin Mala kesal