Dulu, Dongfang Yu pasti tidak akan mau mengajaknya makan.
Tetapi sekarang…
"Tergantung suasana hatiku!"
"Jadi jangan-jangan suasana hatimu hari ini sedang baik?"
Dongfang Yu tidak menjawab. Dia sendiri juga tidak mengerti apa yang terjadi dengannya hari ini, kenapa tanpa disangka-sangka dia mau membuang waktu begitu banyak untuk Hai Xiaotang.
Hai Xiaotang menatapnya dan terus mencecarnya, "Mengapa mengajakku makan?"
Dongfang Yu mengangkat alis, "Memangnya tidak boleh?"
"Bukankah kamu sangat membenciku? Bahkan sampai tidak ingin melihatku sedikit pun?" Hai Xiaotang berkata terus terang, "Tetapi hari ini kamu benar-benar tidak seperti biasanya."
Dongfang Yu terdiam, "Pokoknya aku mau mengajakmu makan, kenapa kau tanya-tanya terus?"
Hai Xiaotang tertawa pelan, dia teringat akan kehidupannya yang lalu.
Entah berapa kali dia di rumah menunggu Dongfang Yu pulang untuk makan bersama, tetapi setiap kali penantiannya selalu saja sia-sia.
Walaupun Hai Xiaotang sudah membuat janji dengannya sebelumnya, Dongfang Yu selalu punya alasan untuk tidak pulang. Pokoknya bagi Dongfang Yu, dia adalah orang yang bisa diperlakukan seenaknya.
Karena cinta Hai Xiaotang yang begitu besar kepadanya, jadi Dongfang Yu tidak merasa takut kalau perbuatannya itu akan menyakitinya.
Jadi kalau sekarang dia mau mengajaknya makan, dia mengira Hai Xiaotang pasti akan mau dan gembira menerimanya.
Hai Xiaotang tertawa dengan enteng, tetapi sebenarnya dia mulai marah.
Apa maksudnya dia ini?
Apa Dongfang Yu kasihan padanya? Atau menganggapnya seperti kotak amal yang perlu diberi sedekah?
Tidak lama kemudian makanan yang mereka pesan sudah tersaji di meja. Dongfang Yu mengambil pisau dan garpu lalu mulai memakan steak-nya, "Cepat makan, waktuku menemanimu hanya 30 menit. Nanti aku masih ada rapat."
Ternyata Dongfang Yu hanya merasa kasihan kepadanya dan mengira Hai Xiaotang akan berterima kasih padanya.
Hai Xiaotang menatap Dongfang Yu tanpa ekspresi, lalu berdiri dan mencibir, "Maaf, aku masih ada urusan, aku harus pergi. Kalau mau makan, kau makan sendiri saja."
Dongfang Yu mendongak kaget, matanya setajam pisau, "Apa maksudmu?"
Hai Xiaotang tersenyum, "Maksudnya, kamu makan sendiri saja. Dah!"
Selesai berbicara, Hai Xiaotang berbalik dan langsung pergi.
Dongfang Yu bengong sesaat, tetapi segera menggeram dengan suara rendah, "Hai Xiaotang, berhenti!"
Hai Xiaotang pura-pura tidak mendengar, bahkan tidak menoleh sama sekali. Dia berkeras untuk pergi meninggalkan Dongfang Yu di sana.
Dongfang Yu mencengkeram garpu dan pisau di tangannya, hatinya mendadak panas berapi-api!
Perempuan sialan, apa maksudnya melakukan itu? Sengaja membalas dendam kepadanya? Mempermainkannya?
Sial, ini adalah pertama kalinya ada wanita yang pergi meninggalkannya sendirian!
Yang paling membuatnya marah adalah, dia sudah membelikannya pakaian, mengajaknya makan, melakukan banyak hal untuknya, tetapi dia malah tidak berterima kasih!
Dongfang Yu merasa marah dan kesal. Baginya, Hai Xiaotang adalah seorang perempuan tidak tahu diri!
Lain kali jangan berharap sedikitpun dia akan bersikap baik kepadanya!
Memikirkannya, wajah Dongfang Yu semakin muram. Dia jadi tidak bernafsu untuk makan lagi. Dia lalu berdiri dan meninggalkan tempat itu.
…..
Hai Xiaotang langsung pulang naik taksi setelah keluar dari restoran.
Dia sadar perbuatannya yang tidak menghargai Dongfang Yu itu akan membuatnya marah. Tetapi Hai Xiaotang tidak takut kepadanya, dia merasa Dongfang Yu pantas menerimanya.
Pokoknya dia sama sekali tidak ingin makan bersama Dongfang Yu, lebih tidak ingin lagi menerima kebaikan dan belas kasihan apa pun darinya.
Tidak butuh!
Walaupun sekarang Dongfang Yu menyukainya, dia juga tidak mau!
Pokoknya apa pun yang berhubungan dengan Dongfang Yu, dia sudah tidak mau tahu lagi.
Sudah cukup di kehidupan yang lalu saja hatinya dipenuhi Dongfang Yu. Di kehidupan ini, semua urusan Dongfang Yu tidak boleh ada lagi di hidupnya.
Benar, dalam hidupnya tidak akan ada Dongfang Yu lagi, selamanya…
Sepanjang perjalanan pulang Hai Xiaotang membisu. Begitu sampai di rumah, ada telepon dari kakeknya.
Hai Zhiyuan mengatakan bahwa dia akan bepergian jauh untuk sementara waktu. Seorang rekan seperjuangan yang dekat dengannya sedang sekarat, Hai Zhiyuan ingin menemaninya di saat-saat terakhir hidupnya. Dia akan pergi selama sepuluh sampai lima belas hari, makanya memberitahu Hai Xiaotang terlebih dahulu.