Hai Xiaotang terkejut sekali mendengar berita dari kakeknya itu.
Di kehidupan yang lalu, saat pergi menjenguk rekan seperjuangannya ini, kakek tidak sengaja terjatuh dan mengalami cedera, membuatnya masuk rumah sakit untuk waktu yang cukup lama.
Setelah itu kondisi badannya tidak sebaik dulu lagi dan semakin lama semakin memburuk.
Kalau bukan karena itu, kakeknya tidak mungkin begitu cepat meninggal setelah mendengar kabar tentang Hai Xiaotang yang menerima vonis hukuman mati.
Walaupun di kehidupan ini Hai Xiaotang tidak akan mendapatkan hukuman mati, tetapi dia juga tidak akan membiarkan kakeknya mengalami hal yang sama seperti dulu.
Hai Xiaotang segera bertanya, "Kakek, apa kakek sekarang sudah mau pergi?"
"Benar. Mobil sudah siap, sebentar lagi kakek akan berangkat. Kalau tidak segera pergi, kakek khawatir tidak akan sempat menemani sahabat kakek, dan kakek tidak tahu dia bisa bertahan berapa lama lagi." Hai Zhiyuan berkata dengan sedih.
Hai Xiaotang langsung berlari naik ke lantai atas, "Kakek, tunggu aku. Aku ikut pergi denganmu!"
Hai Zhiyuan kaget, "Buat apa kamu ikut pergi?"
"Pokoknya tunggu aku, aku segera ke sana. Aku khawatir kalau kakek pergi sendirian. Awas kalau kakek diam-diam pergi dulu meninggalkan aku, aku akan langsung mencarimu. Pokoknya harus menungguku!"
"Dasar anak ini…"
"Kakek, ingat ya, tunggu aku!" Begitu menutup teleponnya, Hai Xiaotang segera mencari dokumen dan kartu bank miliknya.
Dia dengan asal mengambil beberapa potong baju ganti, kemudian langsung berangkat.
Mama Zhang di lantai bawah sangat heran melihatnya pergi dengan begitu tergesa-gesa, "Nona, mau pergi kemana?"
"Aku ada sedikit urusan, mau pergi dulu bersama kakek."
"Kamu dan kakekmu mau pergi kemana?"
Hai Xiaotang tidak menjawab pertanyaannya dan sudah berlari menjauh.
Hai Xiaotang mengemudikan mobil menuju rumah keluarga Hai. Dia sampai di sana tepat saat Hai Zhiyuan sedang bersiap-siap naik mobil.
Pintu mobilnya sudah terbuka, sopir sedang membantu sang kakek naik ke mobil.
"Kakek…" Hai Xiaotang bergegas jalan ke sana sambil mengangkat barang-barangnya.
Hai Zhiyuan tidak dapat menahan tawanya saat melihat Hai Xiaotang sibuk menggotong barang-barangnya, "Kamu benar-benar mau pergi dengan kakek?"
Hai Xiaotang ikut tertawa, "Tentu saja. Toh aku tidak ada kerjaan, lagi pula aku tidak bisa tenang membiarkan kakek pergi seorang diri."
Hai Zhiyuan menggelengkan kepalanya, "Kamu tidak perlu pergi. Cukup Cheng saja yang menemaniku. Kamu sudah menikah dan tidak bisa sembarangan keluar rumah."
Cheng adalah sopir sekaligus bodyguard Hai Zhiyuan. Walaupun dia akan pergi menemani kakek, tetapi Hai Xiaotang masih tetap khawatir.
Di kehidupan lalu Cheng juga pergi dengan kakeknya, tetapi kakeknya tetap tidak terhindar dari insiden itu.
Hai Xiaotang merangkul lengan kakeknya sambil tertawa, "Kakek, Dongfang Yu besok akan pergi dinas ke luar kota, perginya juga akan lama. Aku bosan di rumah, biarkan aku menemanimu pergi ya."
"Benarkah?"
"Benar!" Hai Xiaotang mengangguk dengan keras.
Hai Zhiyuan pun percaya pada kata-katanya.
Kakeknya beranggapan bahwa Hai Xiaotang tidak punya alasan untuk membohonginya. Kalau Dongfang Yu tidak ada perjalanan dinas ke luar kota, Hai Xiaotang pasti tidak akan rela meninggalkan Kota C.
Hai Zhiyuan tertawa gembira, "Kalau begitu, kamu pergi dengan kakek saja. Pergi bertemu dengan kakek Tao juga bagus. Waktu kamu kecil dia pernah menggendongmu. Dia sangat suka kepadamu, bahkan dia pernah bilang kalau dia mau kamu menjadi cucu menantunya…"
Membicarakan hal ini membuat wajah kakek menjadi sedih, "Semoga dia bisa melewati masa kritisnya, kalau tidak aku takut tidak akan bisa bertemu dengannya lagi."
Hai Xiaotang pernah mendengarkan cerita Hai Zhiyuan tentang kakek Tao.
Sewaktu muda mereka berdua selalu bertarung saling bahu-membahu, saling menyelamatkan nyawa masing-masing. Hubungan mereka adalah hubungan yang melebihi batas hidup dan mati.
Bisa dikatakan bahwa mereka adalah sahabat dekat.
Karena itu saat kakek Tao sakit parah, Hai Zhiyuan sangat khawatir.
Hai Xiaotang tidak mungkin menghalangi kakeknya untuk pergi menjenguk rekan seperjuangannya. Hal yang bisa dilakukan Hai Xiaotang hanya ikut pergi dengan kakeknya.
Dan lagi, dia juga ingin meninggalkan Kota C dan menjauh dari Dongfang Yu untuk sementara.