Chereads / Kesalahan Termanis / Chapter 30 - Kekasih Lain

Chapter 30 - Kekasih Lain

"Maaf anda siapa?" si wanita tak menjawab dan malah mendorong kasar Lizzy agar mendapat jalan untuk masuk.

"Saga, Honey! Di mana kamu?" Lizzy mengumpat setengah mati di dalam hati. Wanita yang tengah berteriak memanggil si pria brengsek dengan sebutan "Honey" sama sekali tak punya tata krama.

Akan tetapi Lizzy memilih untuk diam sambil menatap pergerakan dari si wanita yang sekarang sudah menaikan nadanya satu oktaf untuk memanggil Saga. Di dalam kamar Lizzy, Saga menggeram kesal mendengar namanya terus dipanggil dengan suara pecah.

Dia sedang dalam mood buruk sekarang karena tak bisa melanjutkan kegiatannya bersama Lizzy. Tak tahan, dia keluar menuju ruang tamu sambil mempertahankan guritan kesal dari wajahnya yang tampan.

Begitu Saga tampak, semringah dapat dilihat dari wajah si wanita. Dia menghampiri Saga dan menggelayut manja kepada Saga yang kini risi dengan perbuatan tak tahu malu. Di sisi lain, Lizzy tersenyum miris melihat pemandangan tersebut.

Mengingat dari tadi mereka berciuman mesra karena terbawa suasana membuat Lizzy agak menyesal melakukan ciuman bergairah dengan Saga. Kedua mata Saga tertuju kepada Lizzy. Ditangkapnya tatapan kecewa Lizzy dan menciptakan rasa nyeri luar biasa terasa di lubuk hati.

Saga melerai gelayutan manja si wanita dan mendekati Lizzy. Digenggamnya kedua tangan Lizzy dengan hangat yang sukses memperoleh perhatian dari si wanita pujaan. "Semua ini salah paham, aku bisa menjelaskan semuanya sama kamu."

Ekspresi Saga yang ditampilkan, mendatangkan ketertarikan Lizzy untuk sedikit bermain-main dengan kedua orang di depannya. Lizzy memasang wajah sedih dan melepaskan genggaman Saga secara tidak halus. "Salah paham? Aku tidak salah paham kok. Kamu memang seorang playboy akut jadi sudah wajar kalau kau mempunyai kekasih yang banyak."

Nada yang Lizzy pakai juga terkesan sedih menimbulkan kegusaran dalam diri Saga. Belum sempat menghibur, si wanita menarik lengan Saga kasar dan karena itulah Saga membalasnya dengan menghempaskan tangan si wanita sedang wajahnya menunjukkan kemarahan.

"Cukup Ria!" hardik Saga keras. Si wanita bernama Ria tak terima dengan hardikan Saga membalas dengan jeritan juga. "Apanya yang cukup?! Kemana saja kau selama beberapa bulan ini? Aku selalu mencarimu ke sana ke mari dan ini yang aku dapatkan sebagai balasan cintaku yang tulus sama kamu!"

"Cinta katamu? Apa kau sedang bermimpi! Ria, kita tak punya hubungan sama sekali!" balas Saga tajam.

"Lalu bagaimana dengan malam itu? Aku sudah memberikan semuanya untukmu dan kau mengatakan kita tak punya hubungan! Dasar pria brengsek!" Lizzy menikmati pertengkaran keduanya terutama bagian Ria mencaci maki Saga. It's so perfect.

"Asal kau tahu saja karena kau aku sedang mengandung buah cinta kita!" Lizzy dan Saga sama-sama terkesiap. Wajah senang Lizzy berganti dengan muram.

"Maksudmu k-kau ... hamil?!" Ria mengubah tampangnya menjadi gembira dan mengangguk malu-malu. Saga spechless. Dia terduduk dan tak bisa berkata apa-apa.

Serasa ribuan jarum menikam dirinya tiada henti, berita yang dibawa oleh Ria berdampak buruk baginya, hubungannya dan perusahaan. Apa yang harus dia lakukan?

Tak ubahnya Saga, Lizzy tak terima dengan kabar Ria. Lizzy sudah bisa memperhitungkan imbas apa yang didapatkan oleh Saga jika cerita itu tersebar dan dia sangat tak menyukai hal tersebut.

Ria kembali menempatkan dirinya di samping dan melingkarkan keduanya lengannya di pinggang Saga tanpa segan sekalipun. "Karena itulah aku mau kau bertanggung jawab, tinggalkan gadis naif ini dan kita bersama demi anak ini." bujuk Ria sambil mengusap perutnya.

Lizzy mengepalkan tangannya dengan erat. Dia muak dengan sikap sok manja Ria. Dia lalu berdiri dan mendekati Ria. Tak berdiam diri, Lizzy menjambak rambut Ria. Menariknya keluar dari apartement tersebut.

Beruntung Lizzy bisa menahan emosi dan tak sampai mendorong Ria karena tengah berbadan dua. "Pergilah! Aku muak melihatmu di sini. Kalau perlu tak usah kau datang lagi!" bentak Lizzy.

Ria memberikan tatapan bengis. "Memangnya siapa kau?! Berani-beraninya kau menjauhkanku dari Saga!" hardik Ria.

"Aku istri Saga!" Lizzy menutup kasar pintu tepat di depan Ria. Sementara Ria asyik mengumpat dan berteriak di depan rumah apartement Saga seperti setan, Lizzy tak mengubris. Dia memilih untuk mendekati Saga yang masih duduk di sofa dengan wajah kaget.

Plakk!!

Saga tertegun mendapat tamparan keras dari Lizzy. Kepalanya menegadah memandang ekspresi suram dari gadis yang dicintainya. "Kau adalah pria terburuk yang pernah aku kenal."

"Aku bisa.."

"Menjelaskan apa? Tidakkah kau melihat ekspresinya yang bahagia begitu kau bertanya! Sudah jelas dia tak berbohong!?" Lizzy bergerak pergi dari Saga tanpa menghiraukan panggilan dari suami kakaknya itu.

Samar-samar Saga bisa mendengar ancaman Ria. "Awas kau Saga! Akan kubuat kau menderita! Lihat saja besok kau akan kehilangan semuanya! Camkan itu!?"

💟💟💟💟

Keesokan harinya, pukul 09.00 WIB. Ria tak main-main dengan ancaman yang dia lakukan dengan cara mengundang semua wartawan dalam konferensi pers yang dilakukan oleh agensinya. Perlu diketahui bahwa Ria adalah seorang artis papan atas yang naik daun.

Apa saja yang dia kerjakan selalu mendapat perhatian publik entah itu hal yang kecil ataupun besar. Kali ini dia akan membeberkan kabar yang pasti akan menjadi perbincangan hangat. Dengan memakai riasan seadanya dan mata sembab, Ria memulai konferensi pers.

Dia mengatakan secara blak-blakkan tentang dirinya yang sedang mengandung dan si laki-laki tak mau bertanggung jawab. Tak tanggung-tanggung, dia menyebut Saga Pranaja adalah laki-laki tersebut.

Para wartawan menjadi gempar begitu nama Saga disebut. Ria terus berbicara tentang dirinya dan Saga memiliki hubungan sampai ketika Ria mengatakan dirinya hamil. Ria juga menjelek-jelekkan Saga dengan mengatakan bahwa dia tak berniat untuk menikahi Ria.

Dirinya tak tahu bahwa sekarang dia sedang dibicarakan oleh netizen. Bukan karena berita yang dia bawa tapi postingan video mesum dirinya bersama dengan beberapa pria.

Bukan hanya satu melainkan banyak video yang dirilis. Anehnya, video itu diposting oleh Ria sendiri. Apa ini adalah sebuah lelucon? Jika dia menyalahkan Saga lalu kenapa video-video itu ditampilkan?

Kabar tentang video sampai ke telinga media yang kini meliput konferensi. Tak ubahnya dengan warga net, mereka juga kaget dengan pemberitaan tersebut dan merasa mereka ditipu oleh artis yang masih menangis tersedu-sedu di depan mereka sambil terus curhat. Ria bukanlah orang bodoh yang tak menyadari tatapan dari beberapa orang.

Manajer dari Ria berjalan tergesa-gesa mendekati artis yang dia naungi. Akhirnya berita tersebut diperoleh Ria agak lambat karena semua orang telah mengetahui dulu darinya.

Ria sontak mengambil ponsel dan syok melihat file-file pornonya terekspos di media sosial. Dia sama sekali tak mengerti bagaimana bisa beberapa video itu telah terposting di akunnya sendiri karena Ria tak pernah menyentuh ponselnya semalaman penuh.

Tiba-tiba ruangan konferensi menjadi gelap. Biasan cahaya yang datang dari proyektor menerangi sebuah layar putih yang besar. Entah dari mana kedua alat itu bisa masuk dan dipasang sebelum persiapan konferensi disiapkan.

Wartawan mulai riuh ketika layar proyektor memperlihatkan video mesum Ria bersama dengan salah seorang pria. "Nona Ria, bisa tolong jelaskan video apa ini?!"

"Anda mengatakan bahwa Tuan Saga adalah pria yang paling anda cinta lalu kenapa anda memposting video mesum dengan pria lain?!"

"Anda bisa-bisanya membodohi kami dengan menangis layaknya anda korban, padahal anda dalang dibalik semua ini!" pernyataan para wartawan mengunci mulut Ria rapat-rapat. Pikirannya tak berfungsi untuk membalas perkataan pedas dari paparazi.

Di suasana genting seperti ini, bisa-bisanya ponsel Ria berbunyi tanda masuknya telepon. Ria tak bisa melakukan apa-apa jadi dia menerima panggilan. "Ha-halo," ucap Ria.

"Bagaimana rasanya jatuh dari ketinggian Nona Ria?" Alis Ria terlipat. Suara yang memang sengaja dibuat kabur tak bisa dikenali oleh Ria.

"Siapa ini?" Tak ada jawaban dari suara tersebut hanya sebuah tawa jahat yang dia dapat.

"Kenapa kau terdengar sangat gugup dan takut? Bukankah kemarin kau membentak keras kepadaku? Di mana mulutmu yang besar itu hah?!" Ria sontak berdiri dan berteriak menjawab agar semua paparazi tahu dia sedang berbicara dengan orang itu.

"Apa itu kau Saga?! Kau keterlaluan sekali! Aku mencintaimu sepenuh hati tapi kau membalas seperti ini!" Ria kembali mengulangi wajah sendunya dan mempersalahkan Saga yang dipikir oleh Ria adalah orang dibalik telepon.

"Hahaha ... wah aku kagum denganmu. Kau masih saja berakting padahal semua orang telah melihat sifatmu yang sebenarnya! Tidakkah kau mempunyai rasa malu?!" Wajah Ria tegang seketika.

"K-kau bu-bukan Saga?" tanyanya gugup.

"Menurutmu?" Tangan Ria terkepal. Wajahnya memerah karena marah dipermainkan oleh si penelpon. "Siapa kau?! Berani-beraninya kau mempermainkanku!" Kali ini tak ada nada kesedihan melainkan jeritan kekesalan dari Ria.

"Aku musuh dari musuhmu Nona Ria! Aku membenci semua yang kau lakukan hari ini terhadap musuhku, Saga Pranaja. Hanya aku seorang yang akan menghancurkannya dengan tanganku sendiri dan tak ada yang lain termasuk dirimu! Jadi kuucapkan selamat atas mulainya kehancuranmu." Panggilan langsung terputus mendatangkan frustasi Ria.

Karena hal itu, dia mengerang. mengeluarkan semua beban di dalam hati. Akan tetapi kesialannya tak sampai di situ. Beberapa pria berbadan kekar datang menghampiri Ria. "Apa anda Nona Ria?" tanya salah seorang pria berbadan kekar.

"Iya saya sendiri." Si pria dengan segera memperlihatkan lencana dan surat penahanan sementara satu orang yang ikut langsung memborgol Ria.

"Kami dari kepolisian. Nona Ria anda ditangkap karena telah melanggar undang-undang ITE. Akun anda memposting video senonoh dan beberapa orang telah melaporkan anda atas postingan tersebut. Silakan ikut kami ke kantor untuk dimintai keterangan." Kamera menyorot jelas saat Ria diseret keluar oleh orang-orang dari polisi.

Penangkapan Ria disaksikan oleh jutaan mata orang yang menonton termasuk si pelaku. Senyuman sinis ditampilkan melihat Ria tak berdaya digelandang oleh polisi.

"Kau melawan orang yang salah Nona Ria." ucap Lizzy.