"Jadi kapan kalian akan menikah?" Hyukjae kaget, baru saja mengatakan jika dia mencintai putri atasan nya ini, lalu sudah di minta menikahi anaknya.
"Papa, aku kan sudah bilang jika kami belum lama berkencan. jangan memaksa kekasihku seperti itu" Jinhye mendahului menyela sebelum Hyukjae sempat menjawab dengan penolakan, bahkan Nyonya Park tersenyum senang melihat baru kali ini putrinya terlihat antusias membicarakan soal pernikahan. "Lebih cepat meresmikan hubungan kalian itu lebih baik, kami sudah tak sabar ingin punya cucu dan pengganti papa di perusahaan"
"Benar itu!"
'CUCU!!'
Hyukjae tercengang, bukankah perjanjian mereka kemarin hanya menjadi sepasang kekasih, kenapa ini malah ada obrolan pernikahan segala. Lalu soal cucu? gila saja jika dia disuruh menikahi lalu menghamili wanita menyebalkan ini.
Anehnya juga kenapa tuan dan nyonya Park tidak terlihat keberatan dengan kekasih yang di sodorkan putrinya. "Urie Jinhye cukup pemilih soal pacar, bahkan karena putus asa kami sampai menjodohkannya kemarin dengan Oh Sehun, soal masalah itu kau jangan kuatir chagi, papa akan mengurusnya"
"Terima kasih papa, aku sayang kalian" Dengan manja Jinhye mendekat pada ayahnya lalu memeluk pria tua itu.
"Kami lega jika pacar putriku ternyata kau manager Lee, semoga kalian bisa segera menikah ya. Soal perjodohan yang kemarin bisa papa batalkan" Hyukjae menoleh panik pada yeoja itu, bermaksud meminta Jinhye menolak usul menikah itu, tapi Jinhye malah bersikap biasa saja seakan drama yang dia perankan ini bukan hal aneh.
"Papa dan mama tenang saja dalam waktu dekat kami akan segera menikah, doakan saja ya" Mulut Hyukjae menganga lebar, ternyata jawaban Park Jinhye malah meleset jauh dari dugaan nya, dengan mudah wanita itu mengiyakan saja permintaan kedua orang tua nya.
Emosi hampir saja memecahkan kepala Hyukjae, dia hanya terus berusaha diam dan menunduk menikmati makanan hidangan malam ini, sejak tadi dia berusaha meredam emosinya yang nyaris membuatnya meledak detik ini juga pada Park Jinhye.
*
*
"Kau mengingkari kesepakatan kita, cukup sampai di Sini saja saya membantumu. maaf saya mundur dari drama ini" Hyukjae berujar setelah mereka keluar dari rumah besar orang tua Jinhye, baru saja dia membawa mobil Renault samsung milik Jinhye keluar dari halaman rumah luas tadi, pria itu sudah melancarkan segala aksi protesnya. "Terserah, jika kau nekat mundur tanggung sendiri resiko nya"
"Apa maksud anda hah?!" Hyukjae kesal, lebih tepatnya merasa tertipu dengan wanita licik ini. Dia seperti tercebur kedalam kubangan lumpur karena setuju membantu Park Jinhye bersandiwara "Sudah kepalang basah kan? Aku sudah membantumu menyelesaikan masalah mu kemarin, jika kau tak mau membantuku lagi, jadi jangan salahkan aku jika membiarkan kau di pecat dari jabatan mu"
"APA?!" Hyukjae mengacak kesal rambut nya, menoleh pada Jinhye dan menghentikan mobil yang dia kemudikan. "Yak....direktur Park!" Jinhye berdecak sinis, mendekap lengan nya dengan ekspresi santai. "Masalah yang kau buat kemarin itu parah, perusahaan orang tuaku menanggung rugi besar dan aku berbaik hati mengganti kerugian nya dengan uang pribadi ku, terlebih lagi aku merahasiakan nya dari siapapun, Bayangkan saja jika papa ku tahu masalah itu? apa kau pikir masih bisa bekerja di perusahaan kami?"
"Kau??"
"Pikirkan saja, pilihan ada di tangan mu sendiri manager Lee, kau mau tetap bekerja dan hidup dengan baik atau menjadi pengangguran seumur hidup" Jinhye tersenyum sinis dan mengeluarkan ponsel dari dalam Clutch hitam nya.
"Direktur Park kau serius ingin memaksa saya?"
"Nde....aku tak mau di jodohkan dengan marga Oh itu jadi kau harus membantuku" Hyukjae menatap tak percaya wanita itu yang mengangguk dengan ekspresi masih datar dan menunjukkan bukti suara rekaman percakapan mereka ketika bersepakat bersandiwara.
"Bagaimana? bukti rekaman ini bisa membuatmu jadi pengangguran selamanya, bahkan kau takkan bisa bekerja di manapun, dengan kekuasaan ku di Korea selatan ini, aku jamin takkan ada perusahaan manapun yang bersedia menampungmu"
"Kenapa kau memilih saya? banyak pria diluar sana yang bisa kau tumbalkan kan?" Hyukjae masih heran saja kenapa bukan pria lain yang menjadi tumbal wanita ini untuk aksi drama nya.
"Karena papa sangat menyukaimu, hm~ dia mengelu-elukan manager Lee sebagai pegawai berprestasi dan terbaik di perusahaan" Hyukjae menggeleng frustasi, menjadi pegawai berprestasi sepertinya adalah kesialan nya, lebih baik dia bisa bekerja dengan tenang itu sudah cukup.
"Kau licik! semaunya dan kejam, kau wanita ular!"
"Aku melakukan nya demi diriku dan demi masa depan karirmu, jika kita menikah mungkin jabatan mu bisa naik menjadi direktur marketing, bukan hanya menjadi manager saja. aset saham milikku akan kuberikan separuh juga untukmu, bukankah itu imbalan yang menggiurkan?"
"Aissh jinjja saya tak tertarik jabatan itu, apalagi uang mu!!" Jinhye terkekeh kecil melihat tingkah dan ekspresi frustasi pria itu. "Hanya menikah enam bulan saja setelah itu kau bebas. aset saham 5% persen milikku akan aku berikan padamu begitu kita bercerai" Wajah tampan Hyukjae berkenyit makin shok dan menggeleng bingung. Bagaimana dia bisa menikahi wanita ini hanya demi uang, lalu melakoni sebuah drama yang berbahaya dan sudah di atur Park Jinhye.
"Kau bisa membelikan rumah besar dan memberikan kehidupan yang sejahtera untuk keluargamu setelah memiliki jabatan direktur marketing, dengan saham itu juga masa depan keluargamu akan terjamin, bukankah kau sangat sayang pada ibu dan adikmu dan ingin mereka hidup dengan baik?" Hyukjae meremas rambut nya, rasanya otaknya berubah tumpul karena memikirkan masalah ini.
"Hanya enam bulan saja kan?" Jinhye mengiyakan, sepertinya pria itu terlihat menimbang banyak hal, apa untung dan ruginya bersandiwara seperti ini.
"Tenang saja, kita akan membuat kontrak pernikahan. Jadi semua akan tertulis jelas di sana dan takkan merugikan pihak manapun. kau takkan tertipu begitu pula aku" Hyukjae manggut manggut, kontrak -itu memang harus ada jika mereka benar benar menikah nanti nya.
"Setelah menikah selama enam bulan kita akan bercerai, soal alasan perceraian pada orang tuaku semua akan aku urus dengan baik, mereka takkan tahu soal drama ini"
"Lalu soal cucu yang mereka inginkan bagaimana?" Hyukjae bertanya lagi dengan cemas, karena dia ingin jelas di awal. Tak mungkin kan jika ada anak nantinya di antara mereka.
"Itu urusan ku, tugasmu hanya menikahiku lalu kita bercerai secepatnya. ini rahasia kita untuk selamanya" Hyukjae memejam dengan wajah merah, Ini sungguh berat karena drama gila ini sangat beresiko.
"Hanya enam bulan saja tidak lebih dan jangan coba coba anda mangkir. setelah bercerai saya akan pergi jauh dari Korea selatan"
"Deal tuan Lee"