53. Sick
Kadang, agar orang yang kita cintai tidak begitu merasakan kehilangan ketika kita pergi, kita harus menyakiti untuk membuatnya benci terlebih dulu.
***
Sepanjang pelajaran berlangsung hingga istirahat Lamanda tidak banyak melakukan banyak hal. Sejak tadi, ia hanya mencoba mengikutinya sampai selesai, setelah itu kembali menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja lalu memejamkan mata. Ia sakit, meskipun tadi sudah minum obat tapi kepalanya masih terasa berat dan ia kedinginan. Kontras dengan suhu tubuhnya yang sangat panas. Arsya yang tidak tega melihat keadaan temannya itu sudah membujuknya berkali-kali untuk ke UKS namun Lamanda tidak mau dan kekeuh ingin di kelas saja. Begitupula dengan Vero yang saat ini sudah duduk di samping Lamanda sejak bel istirahat berbunyi.
"Lo nggak perlu maksain diri buat ikut pelajaran, Lam. Mending lo pulang aja ya? Gue anter," kata Vero untuk kesekian kalinya.
