Chapter 148 - Melepas Rindu

Setelah berada dirumah sekit selama 4 hari dan istirahat dirumah selama 2 hari kini Ariani sudah kembali bekerja, saat memasuki Lobby hotel beberapa karyawan yang melintas dan berpapasan dengan nya tentu akan menyapa nya, karena dia adalah C.E.O sekaligus Pengacara dari hotel tersebut, sehingga mereka menghormati Ariani.

Ariani berada di Lift yang akan membawanya ke lantai dimana ruangan nya berada, tentu dia merasa bahagia karena Adrian kini ada bersama nya, dan tak sabar untuk bertemu dengan nya.

Ariani berjalan dengan cepat menuju ruangannya, kini ia berada tepat didepan ruangannya dan bergegas untuk masuk. Betapa terkejutnya dia ketika membuka pintu dan melihat begitu banyak buket bunga didalam ruangan itu. Dan Adrian berdiri ditengah tengah bunga mawar merah dan putih itu. "welcome back to office ibu C.E.O," ucap Adrian dengan senyum lebar nya. "Terima kasih Bapak Adrian" ucap Ariani membalas ucapan Adrian. "hehehee, ini bunga permohonan maaf aku, sekaligus penyambutan kamu sayang" ucap Adrian mesra. "kok, pulang dari Hongkong kamu aneh banget sih, jadi romantis banget?" tanya Ariani sedikit menggoda Adrian atas perubahan sikap nya. Spontan ekspresi Adrian langsuu berubah gugup, seolah dia memang sedang menutupi sesuatu. "i, iyaa berubah lah , 2 Minggu aku nggak ketemu kamu jadi aku nggak mau membuang buang waktu buat nunjukin rasa kangen ku ke kamu" sahut Adrian , "gombal" ucap Ariani berniat berjalan melewati Adrian menuju meja kerjanya. Namun saat akan lewat dengan cepat Adrian meraih tangan Ariani dan merangkul pinggang Ariani yang Ramping. Spontan Ariani sedikit terkejut dengan tindakan Adrian pasalnya ini kantor, tapi melihat ekspresi Adrian yang santai, dan malah menggoda Ariani dengan mengedipkan sebelah matanya membuat Ariani tersenyum gemas , dia pun melingkarkan tangan nya di leher Adrian. "Tuan Adrian, apa anda sadar bahwa ini kantor?" ucap Ariani dengan suara menggoda, "sadar, tapi siapa yang berani ini Hotel ku , dan kamu C.E.O disini, so,," ucap Adrian tak mau kalah. Ariani hanya bisa tersenyum, dan menampilkan senyum menggoda untuk Adrian. tanpa basa-basi Adrian langsung semakin menarik pelukan dan mencium bibir Ariani, ke-2 nya pun hanyut dalam adegan romantis itu, desehan kecil terdengar dari keduanya karena saling menikmati ciuman mereka.

----------_---------

"Bersiap lah, kita akan meeting dengan perusahaan investor untuk pembangunan hotel dan resort Victoria Global di Bali." Ucap Ariani ke Adrian, yang kini keduanya telah kembali ke profesional kerja. "okeee,, jam berapa meeting nya?" sahut Adrian. "jam 11" sahut Ariani, "habis itu, kamu makan siang apa yank?" tanya Adrian , "hmmm, apa yaa, nanti aj lah dipikir," sahut Ariani. Obrolan mereka berhenti karena Sasha masuk. "maaf mba, pak Adrian, ini kontrak kerja sama dengan perusahaan Pak Davin" ucap Sasha. "ohh, bawa kemari sha, saya pelajari dulu, masih ada waktu 2 jam" sahut Ariani, "ini mba" ucap Sasha menyerah kan nya ke Ariani. "kalau sudah selesai kamu boleh keluar Sha" sahut Adrian. "Iya pak, kalau begitu saya permisi" ucap Sasha. Sasha pun keluar dari ruangan Ariani dan Adrian.

"Siapa Davin?" tanya Adrian dengan nada sedikit kesal ,, begitu Sasha keluar.

"Davin ya pemilik perusahaan yang akan Investasi sama hotel kita" sahut Ariani ringan dan tetap fokus ke kontrak yang sedang dia baca. "Davin,,, kayanya akrab banget" sahut Adrian semakin tak suka Ariani hanya menyebutkan nama tanpa embel-embel Pak. Ariani menyadari nada Adrian yang tak bisa bersahabat, terpaksa dia menghentikan aktifitasnya. "waktu aku pingsan itu baru aja selesai meeting sama perusahaan mereka, nahh Davin yang nolongin dan bawa aku ke rumah sakit, terus dia juga yang bayar rumah sakit dan nungguin aku di rumah sakit" ucap Ariani menjelaskan ke Adrian. "perhatian banget," sahut Adrian kesal. "Adrian, dia hanya berusaha menjaga hubungan baik, orang nya humble kok, kalian pasti bisa berteman" sahut Ariani. "yaa, dilihat nanti lah" sahut Adrian tak suka. Ariani hanya menggeleng meanggap Adrian kekanak-kanakan.